JAKARTA - Kawasan Industri Cilegon resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Rooftop berkapasitas 303,1 kilo Watt peak (kWp). Hal ini salah satu cara melakukan transisi energi bersih di kawasan industri.
PLTS ini diproyeksikan mampu menghasilkan energi sekitar 400 megawatt-jam (MWh) per tahun dan dapat menurunkan emisi karbon hingga 300 ton CO₂ per tahun. Sistem dari PLTS tersebut On-Grid atau terhubung ke jaringan TM 20 KVA PT Krakatau Chandra Energi melalui trafo step down.
Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Suhendra Ratuprawiranegara menjelaskan, kerja sama ini merupakan bentuk kolaborasi nyata untuk menciptakan energi bersih.
“Kita sudah menjalankan core value akhlak yaitu kolaborasi nyata untuk menciptakan energi bersih. Kerja sama ini merupakan embrio komitmen kita bersama terhadap energi hijau yang berkelanjutan,” ucapnya, Rabu (18/6/2025),
Lebih lanjut Suhendra menjelaskan, pembangunan PLTS ini merupakan wujud nyata komitmen PT Timah Tbk melalui anak usahanya PT Timah Industri dalam mendukung terimplementasikan energi hijau yang menjadi bagian dari Environmental, Social, and Governance (ESG) yang saat ini menjadi prioritas global.
"Pembangunan PLTS juga menjadi peluang bisnis yang cukup potensial di masa depan hal ini sejalan dengan RUPTL Pemerintah. Kami juga sedang mendorong anak Usaha PT Timah yang lainnya untuk mulai mengembangkan produk dengan menggunakan energi bersih dari PLTS dengan skema kolaborasi seperti saat ini," katanya
Sementara itu, Direktur Utama PT Bukit Energi Investama Biverli Binanga menyampaikan bahwa proyek ini merupakan sinergi dan komitmen MIND ID Group dalam mewujudkan tranformasi energi.
“PLTS ini adalah proyek strategis bagi PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Industri, dan PT Bukit Energi Investama. Kerjasama ini adalah sinergi yang tercipta dalam lingkup MIND ID Group untuk mendukung transformasi energi menuju Net Zero Emission,” ujarnya.
(Feby Novalius)