Ini Pemilik Gudang Garam, Punya Harta Kekayaan Rp47,2 Triliun

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Minggu 22 Juni 2025 12:00 WIB
Ini Pemilik Gudang Garam, Punya Harta Kekayaan Rp47,2 Triliun (Foto: Gudang Garam)
Share :

JAKARTA - Mengungkap sosok pemilik PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Gudang Garam merupakan salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia, namun kini menurut kabar terbaru Gudang Garam menghentikan pembelian tembakau dari petani Temanggung, Jawa Tengah.

Hal ini tentu menjadi kabut hitam perekonomian nasional. Pasalnya akan memberikan berdampak ganda (multiplier effect) roda ekonomi lokal dan nasional.

Di balik kebijakan tersebut, menarik untuk diketahui pemilik Gudang Garam. Diketahui, pemilik Gudang Garam adalah Susilo Wonowidjojo. Dari bisnis rokok kretek, Susilo Wonowidjojo menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2024.

Tercatat, harta kekayaan Susilo Wonowidjojo mencapai USD2,9 miliar atau setara Rp47,2 triliun (kurs Rp16.300 per USD). Dengan kekayaan sebanyak ini, Susilo menduduki peringkat 23 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2024.

Melansir Forbes, Jakarta, Minggu (22/6/2025), Susilo Wonowidjojo dan keluarganya memperoleh kekayaan  besar dari bisnis perusahaan rokok kretek Gudang Garam.

Susilo Wonowidjojo lahir pada 18 November 1956 adalah anak ketiga dari Surya Wonowidjojo, pendiri Gudang Garam, perusahan rokok kretek di Kediri, Jawa Timur. Gudang Garam didirikan pada 1958.

 

Pada 2000, dia menggantikan kakaknya Rachman Halim atau Tjoa To Hing (anak pertama Surya Wonowidjojo) sebagai pimpinan Gudang Garam yang meninggal pada 27 Juli 2008 di Singapura.

Susilo menjabat sebagai Presiden Direktur Gudang Garam sejak 2009, saudara perempuannya Juni Setiawati menjabat komisaris utama. Son Indra Gunawan Wonowidjojo diangkat menjadi wakil direktur utama pada tahun 2022.

Menurut data Forbes, harta kekayaan pemilik Gudang Garam ini terus mengalami penurunan sejak 2019. Padahal pada 2018, harta kekayaan pemilik Gudang Garam mencapai USD9,2 miliar, kemudian turun menjadi USD6,6 miliar pada 2019, turun lagi menjadi USD5,3 miliar pada 2020. Kemudian pada 2021, harta kekayaannya turun menjadi USD4,8 miliar, turun lagi menjadi USD3,5 miliar pada 2022, namun sempat naik tipis menjadi USD3,6 miliar pada 2023 dan kembali turun menjadi USD2,9 miliar pada 2024.

Untuk mengatasi penurunan harta kekayaan ini, Gudang Garam menambah bisnisnya ke sektor non-tembakau.

 

Gudang Garam menginvestasikan dana di sektor infrastruktur dengan rencana pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung melalui PT Surya Kerta Agung. 

Perusahaan ini juga mengelola Bandara Kediri melalui PT Surya Dhoho dan memiliki maskapai penerbangan bernama PT Surya Air, yang menyediakan layanan penyewaan helikopter sejak 2010.

Gudang Garam mulai mengoperasikan Bandara Internasional Dhoho pada April 2024, dan memulai pembangunan jalan tol yang menghubungkan bandara tersebut dengan Kediri, sebuah kota di Jawa, pada Oktober 2024.

Gudang Garam juga memiliki bisnis di bidang industri kertas, yaitu PT Surya Pamenang yang berlokasi di Kediri dengan luas lahan 40 hektar, dengan jumlah karyawan kurang dari 1.000 orang. Produksi kertas dari perusahaan ini diekspor ke luar negeri.

Selain itu, PT Gudang Garam juga memiliki unit usaha di sektor media melalui PT Graha Surya Media, yang mengelola konser musik. Serta memiliki usaha tour dan travel melalui PT Surya Wisata.
 

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya