Berapa Gaji TKI di Qatar? Ternyata Segini Besarannya

Muhammad Aziz, Jurnalis
Minggu 22 Juni 2025 22:01 WIB
Berapa Gaji TKI di Qatar? Ternyata Segini Besarannya (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Berapa gaji TKI di Qatar? Ternyata segini besarannya. Banyak yang tergiur kerja di Qatar karena gaji tinggi dan bebas pajak. Tapi, benarkah semenarik itu? Simak rincian gaji dan tantangan hidup di sana.

Qatar menjadi salah satu tujuan favorit bagi para TKI atau kini disebut Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ingin meraih penghasilan lebih besar. Negara Timur Tengah ini dikenal dengan pendapatan tinggi yang bebas dari potongan pajak penghasilan, menjadikannya daya tarik utama bagi para pencari kerja dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Namun, di balik gaji besar dan fasilitas kerja yang menjanjikan, ada sejumlah hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk merantau ke Qatar. Mulai dari biaya hidup tinggi, aturan sosial yang ketat, hingga tantangan iklim ekstrem.

Gaji besar yang diterima PMI sudah disinggung Menteri P2MI Abdul Kadir Karding. Dirinya menyebut, minimal gaji PMI bisa mencapai Rp20 juta per bulan.

1. Gaji Minimum TKI di Qatar

Sejak 2020, pemerintah Qatar menetapkan upah minimum sebesar 1.000 riyal Qatar atau sekitar Rp4,6 juta per bulan. Di samping itu, pekerja biasanya mendapatkan tunjangan akomodasi sebesar 500 riyal dan uang makan 300 riyal per bulan. Jika dijumlahkan, penghasilan minimal bisa mencapai sekitar 1.800 riyal atau sekitar Rp8,3 juta per bulan.

Besaran ini umum diberikan kepada pekerja yang belum memiliki pengalaman internasional. Banyak TKI yang bekerja di sektor informal seperti sopir pribadi, teknisi, perawat, dan asisten rumah tangga.

2. Rata-Rata dan Rentang Gaji di Qatar Berdasarkan Pekerjaan

Gaji tenaga kerja Indonesia di Qatar bervariasi tergantung bidang pekerjaan dan kualifikasi. Berikut adalah gambaran rata-rata gaji per bulan:

- Asisten rumah tangga: Sekitar 6.000 QAR (Rp25 juta)
- Pelayan/resepsionis: 5.000–9.000 QAR (Rp21–38 juta)
- Teknisi & mekanik: 8.000–15.000 QAR (Rp34–64 juta)
- Insinyur & arsitek: 14.000–18.000 QAR (Rp60–77 juta)
- Sopir pribadi: 3.000–28.000 QAR (Rp13,9 juta–Rp129,7 juta)
- Perawat: 6.000–10.000 QAR (Rp27,8 juta–Rp46,3 juta)
- Akuntan: 4.000–8.000 QAR (Rp18,5 juta–Rp37 juta)
- Pilot: 26.900 QAR (Rp115 juta)
- CEO/Eksekutif senior: Bisa tembus Rp350 juta per bulan

Tingginya nominal gaji inilah yang membuat banyak PMI tertarik. Ditambah lagi, tidak adanya pajak penghasilan membuat pendapatan yang diterima bisa utuh sepenuhnya.

 

3. Biaya Hidup di Qatar Tidak Murah

Meski gaji tinggi, biaya hidup di Qatar terutama di kota seperti Doha cukup tinggi. Rata-rata pengeluaran bulanan untuk satu orang dewasa mencapai 3.359 QAR atau sekitar Rp13,5 juta, belum termasuk biaya sewa.

Jika membawa keluarga, pengeluaran bisa naik drastis hingga lebih dari 12.000 QAR (sekitar Rp55 juta) per bulan. Harga sewa apartemen juga mahal, mulai dari 5.000 QAR (Rp23 juta) untuk individu, dan bisa mencapai 10.000 QAR (Rp46 juta) untuk keluarga.

Karena itu, penting memilih pekerjaan yang sudah menyediakan fasilitas tempat tinggal atau setidaknya tunjangan akomodasi agar beban biaya bisa ditekan.

4. Kesempatan Terbuka tapi Harus Siap dengan Aturan Ketat

Qatar aktif merekrut tenaga kerja asing di sektor konstruksi, kesehatan, perhotelan, hingga keuangan. Sebagian besar perusahaan sudah menanggung visa kerja dan bahkan menyediakan fasilitas tambahan seperti tiket pulang-pergi tahunan, transportasi dan akomodasi.

Namun, Qatar memiliki norma sosial dan hukum yang ketat karena berlandaskan hukum Islam. Cara berpakaian, pergaulan, dan gaya hidup diatur dengan disiplin tinggi. Bagi PMI, penting untuk menghormati aturan lokal agar bisa beradaptasi dengan baik.

 

5. Kelebihan dan Kekurangan Kerja di Qatar

Beberapa keuntungan bekerja di Qatar adalah gaji tinggi tanpa pajak, tunjangan kerja yang menarik, dan sistem sosial yang relatif aman. Qatar juga dikenal bebas pajak keuntungan modal, menjadikannya tempat yang potensial untuk investasi jangka panjang, termasuk properti.

Namun, tidak semua hal berjalan mulus. Cuaca ekstrem, terutama saat musim panas, bisa mencapai suhu di atas 50 derajat Celsius. Kemacetan di kota besar seperti Doha juga bisa menjadi tantangan, terutama bagi pendatang baru. Selain itu, jika perusahaan tidak menyediakan asuransi, biaya kesehatan bisa menjadi beban.

Qatar bisa jadi pilihan menarik bagi PMI yang ingin memperbaiki kondisi ekonomi. Gaji besar, fasilitas lengkap, dan tidak adanya pajak penghasilan menjadi daya tarik utama. Tapi, pastikan kamu sudah paham soal biaya hidup, budaya lokal, dan tantangan lain yang mungkin dihadapi.

Kalau kamu sudah siap secara fisik, mental, dan finansial, bekerja di Qatar bisa jadi batu loncatan menuju masa depan yang lebih mapan.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya