Beras SPHP Didistribusikan di 300 Titik Seluruh RI, Dijamin Bukan Oplosan

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Jum'at 18 Juli 2025 23:34 WIB
Beras SPHP Didistribusikan di 300 Titik Seluruh RI, Dijamin Bukan Oplosan (Foto: PTPN)
Share :

JAKARTA - Pemerintah resmi mendistribusikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasaran. Sebanyak 1,3 juta ton beras SPHP akan dijual ke masyarakat dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram (kg) atau Rp62.500 per 5 kg.

Melalui koordinasi bersama Perum Bulog dan Kementerian Pertanian, PTPN ditugasi mendistribusikan beras SPHP di 300 titik, termasuk melalui Kantor Regional dan unit-unit usaha PTPN I, PTPN IV serta PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Tahap  pertama program rencananya dimulai pada 18 Juli 2025, dengan peluncuran di 20 titik awal yang tersebar di berbagai wilayah strategis, dan akan dilanjutkan secara bertahap hingga mencapai target nasional.

Mekanisme distribusi yang diterapkan adalah PTPN mengambil langsung beras dari gudang Bulog yang sudah ditentukan dan selanjutnya menjualnya kepada masyarakat sesuai harga eceran yang ditetapkan pemerintah berdasarkan zonasi wilayah.

Beras didistribusikan dalam kemasan 5 kg dan setiap pembeli dibatasi maksimal 2 pack per transaksi. Transaksi dilakukan secara digital, disertai pencatatan identitas pembeli guna menjamin akuntabilitas distribusi.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna menyampaikan bahwa PTPN siap memperkuat kontribusi nyata dalam menjaga ketahanan pangan nasional melalui sinergi BUMN.

“Sebagai BUMN yang selama ini dikenal sebagai penghasil gula dan komoditas perkebunan, PTPN Group siap memperluas kontribusi nyata demi ketahanan pangan nasional,” ujarnya di Jakarta, Jumat (18/7/2025).

Lewat Gerakan Pangan Murah ini, lanjut Denaldy, pihaknya hadir lebih dekat dengan masyarakat, menyediakan beras berkualitas dengan harga terjangkau, terutama dalam upaya mendukung stabilisasi harga pangan nasional.

“Menjadi bagian sinergi BUMN bersama Bulog, PT Pos Indonesia, ID Food dan PIHC dalam menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas harga pangan,” tambahnya.

 



Sementara itu, Direktur Bisnis Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Ryanto Wisnuardhy menekankan aspek keberlanjutan program. Gerakan ini dirancang untuk menjangkau masyarakat secara merata melalui infrastruktur distribusi PTPN yang tersebar di wilayah kerja di Indonesia.

"Kami mengoptimalkan 300 titik strategis termasuk perkebunan dan pabrik untuk memastikan akses pangan terjangkau tetap berjalan berkesinambungan, terutama bagi masyarakat di sekitar kebun," katanya.

Pemerintah menjamin beras dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bukan oplosan. Beras tersebut merupakan beras medium yang mutu dan takarannya sesuai dengan yang tertera pada kemasannya.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, beras SPHP yang disalurkan BUMN pangan seperti Bulog tidak mungkin dioplos. Alasannya, penyaluran merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

"Ini plat merah semua, nggak berani (mengoplos). Ini Bapak Presiden perintahkan, nggak berani. Aku saja tidak berani. Apalagi ini beliau-beliau. 1,5 juta ton sesuai standar, beras SPHP ini sesuai spek yang ada di kemasan," kata Mentan Amran saat meninjau peluncuran program pangan murah di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta Selatan.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya