Tak hanya itu, dua putranya, Subianto dan Sujono, gugur dalam Pertempuran Lengkong. “Kisah keluarga ini membuktikan bahwa patriotisme tidak diwariskan, tapi diperjuangkan,” ucapnya.
Fadli memberi apresiasi kepada tim penyusun buku yang diketuai Iqbal Irsyad. Buku ini, katanya, bukan sekadar biografi, tetapi jendela untuk melihat ulang akar kemandirian ekonomi bangsa.
Ketua FPRMI Bernandus Wilson Lumi menambahkan, buku ini penting dikenalkan ke kalangan muda dan wartawan, agar sejarah perjuangan ekonomi tidak hilang. Bedah buku ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Jadi Ke-2 Forum Pemred Multimedia Indonesia.
Selain Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang diwakili Staf Khusus Menteri Bidang Media dan Komunikasi Publik M. Asrian Mirza, tim penyusun Iqbal Irsyad, HMU Kurniadi, Jimmy S Harianto, dalam acara bedah buku juga hadir perwakilan keluarga Djojohadikusumo, Endang. Peserta terdiri dari wartawan, mahasiswa dari Universitas Sultan Agung Tirtayasa dan UIN Banten.
(Agustina Wulandari )