Per 30 Juni 2025, Danamon mencatatkan total kredit dan trade finance konsolidasian sebesar Rp195,7 triliun, tumbuh 6% year-on-year. Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan dua digit pada lini bisnis Enterprise Banking and Financial Institution, SME Banking, dan Consumer Banking. Sementara itu, penurunan kredit pada Adira Finance sejalan dengan tren perlambatan pada industri otomotif Indonesia pada periode ini.
Pada sisi penghimpunan dana, total simpanan pihak ketiga yang dihimpun konsolidasian sebesar Rp160,1 triliun, tumbuh 10% year-on-year. Dari jumlah tersebut, jumlah simpanan giro dan tabungan (current account and savings account atau CASA) tumbuh 4% year-on-year.
Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2025, Danamon mencatatkan pendapatan operasional konsolidasian sebesar Rp9,4 triliun, stabil dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan penurunan biaya kredit sebesar 16% year-on-year, Danamon berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasian sebesar Rp1,6 triliun. Dalam aspek rentabilitas, Danamon membukukan margin bunga bersih (NIM) sebesar 7,0%.
Capaian profitabilitas dan pertumbuhan bisnis tersebut tetap bersamaan dengan kualitas aset yang terjaga. Rasio loan-at-risk (LAR) membaik 210 basis poin year-on-year mencapai 9,9%.
Rasio cakupan NPL (NPL coverage ratio) mencapai 279,2%, meningkat 16 poin persentase year-on-year. Rasio NPL bruto membaik 40 basis poin year-on-year mencapai 1,8%.
(Feby Novalius)