Bermodalkan Rp10 juta untuk perputaran cashflow dalam melayani transaksi pelanggan, Sony dan istrinya mengelola usaha ini secara mandiri. Perlahan tapi pasti, kerja keras Sony membuahkan hasil. Jaringan AgenBRILink miliknya terus berkembang pesat, dan ia pun mengajak anggota keluarganya untuk turut terlibat dalam usaha ini.
Hingga kini, dia telah membangun 10 toko yang tersebar di wilayah desa-desa sekitar, dengan jarak antar gerai rata-rata hanya 2 kilometer. Hal ini menunjukkan seberapa luas cakupan layanan yang berhasil ia hadirkan demi menjangkau lebih banyak masyarakat di pelosok.
“Pelanggan kami di sekitar Lahat itu sebagian adalah petani kopi dan pekerja tambang batu bara yang gajian tiap bulan. Jadi kalau sudah tanggal gajian, biasanya ramai yang datang tarik tunai atau transfer,” ujar Sony.
Keberhasilannya dalam membangun jaringan AgenBRILink pun berdampak pada pembukaan lapangan kerja bagi warga sekitar. Tercatat, lebih dari 15 orang kini bekerja di gerai-gerai “Putra Cell”.
Tak berhenti di situ, Sony juga berupaya agar hasil dari usahanya dapat dinikmati bersama oleh lingkungan tempat AgenBRILink tersebut tumbuh. Alhasil, ia rutin mengadakan berbagai kegiatan untuk masyarakat, seperti turnamen olahraga dan program berbagi saat momen-momen tertentu. Menurutnya, semua itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan rasa syukur atas dukungan warga yang telah menjadi bagian dari perjalanan usahanya.
(Dani Jumadil Akhir)