Di tempat yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, kunci kemajuan ekonomi syariah Indonesia terletak pada kolaborasi dan pemberdayaan komunitas akar rumput, khususnya pondok pesantren.
Sejak 2015, BI mendorong pesantren menjadi pusat kegiatan ekonomi umat, mulai dari bisnis percetakan, pengelolaan air bersih, pertanian hijau, hingga industri roti.
Digitalisasi juga diperkenalkan agar pesantren mampu mengakses pasar lebih luas, termasuk ekspor produk halal.
“Pondok-pondok pesantren kita sudah menjadi pusat-pusat bisnis ekonomi syariah. Bahkan pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tapi juga pusat ekonomi syariah, bisnis,” jelasnya.
Selain membangun ekosistem halal dan memperluas akses keuangan, Perry menekankan pentingnya literasi ekonomi syariah yang terus diperkuat. Festival Ekonomi Syariah yang rutin digelar di berbagai wilayah menjadi sarana dakwah ekonomi sekaligus promosi produk dan inovasi pelaku usaha syariah.
Bagi Perry, capaian satu dekade terakhir merupakan langkah awal menuju cita-cita besar menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. Dia optimistis, melalui kolaborasi berkelanjutan, posisi Indonesia akan semakin kokoh di pasar global.
(Dani Jumadil Akhir)