Pemerintah juga sukses menjaga inflasi tetap rendah di kisaran 2,4 persen, sehingga daya beli masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah, tetap terjaga.
"Inilah bukti nyata dengan kerja keras dan kesungguhan kita mampu memperjuangkan nasib jutaan rakyat Indonesia untuk hidup lebih sejahtera," tegas Prabowo.
Selain itu, optimisme dan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia juga tinggi, yang tercermin dari tercapainya target investasi paruh pertama APBN.
"Dan pasar saham kita pun menunjukkan perkembangan menggembirakan di tengah situasi global yang tidak pasti," tuturnya.
"Hasilnya dapat kita rasakan sekarang, ekonomi triwulan kedua 2025 tumbuh 5,12 persen year on year membaik dari triwulan pertama 4,87 persen. Lebih dari setengahnya adalah kontribusi dari aktivitas konsumsi masyarakat yang meningkat 4,97 persen. Ekspor kita tumbuh kuat 10,67 persen nilai tambah dari hilirisasi menjadi penyumbang terbesar kuatnya ekspor kita," kata Prabowo dalam Pidato Presiden atas RUU Tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya.
Prabowo juga menyoroti peningkatan kesejahteraan rakyat. Tingkat pengangguran berhasil ditekan menjadi 4,76 persen pada Februari 2025, turun dari 4,82 persen tahun sebelumnya.
Selain itu, 3,6 juta lapangan kerja baru berhasil diciptakan.
(Taufik Fajar)