“Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Agustus hingga Oktober 2025 diperkirakan sebesar 9,11 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 0,36 juta ton atau 4,17 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," jelasnya.
Kenaikan produksi ini ditopang oleh luas panen yang jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.
Pudji menekankan bahwa secara umum terjadi peningkatan luas panen pada periode Januari hingga Oktober sebesar 11.90 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
“Sementara itu, luas panen padi sepanjang Januari hingga Oktober 2025 diperkirakan akan mencapai 10,22 juta hektare atau mengalami peningkatan seluas 1,09 juta hektare atau 11,90 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024,” terang Pudji.
Dia juga menambahkan Juli 2025, ekspor pertanian, kehutanan dan perikanan naik signifikan sebesar 15,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurutnya, kenaikan ini ditopang oleh produk minyak kelapa sawit dan kimia dasar organik berbasis pertanian. Ia juga menyebut bahwa tren positif ini terjadi pada saat sektor industri non migas lainnya mengalami penurunan.