Cerita di Balik 3 Stasiun Kereta Legendaris yang Perlu Diketahui

Rahma Anhar, Jurnalis
Minggu 07 September 2025 18:05 WIB
Stasiun kereta api adalah salah satu perkembangan peradaban dan transportasi di Nusantara. (Foto: Okezone.com/KAI)
Share :

JAKARTA – Indonesia memiliki ribuan pulau dan budaya yang kaya dengan banyak cerita di setiap sudutnya. Stasiun kereta api adalah salah satu perkembangan peradaban dan transportasi di Nusantara.

Stasiun-stasiun ini bukan hanya tempat naik-turun penumpang, tetapi pusat yang pernah berfungsi menghubungkan kota, menggerakkan ekonomi, dan menyaksikan pasang surutnya sejarah negara.

Setiap detail, dari desain megah hingga rel baja yang membentang, menceritakan kisah panjang perjalanan bangsa. Stasiun, terutama yang dibangun selama era kolonial, memiliki cerita yang menarik untuk digali.

Mengutip Instagram Ditjen Perkeretaapian, berikut tiga stasiun kereta api bersejarah di Indonesia yang patut dikenang dan dibanggakan. Ini akan membawa masyarakat kembali ke masa lalu ketika deru lokomotif uap membelah kesunyian.

1. Stasiun Kereta Api Tanjung Priok: Megah Gerbang Maritim Ibukota

Stasiun Kereta Api Tanjung Priok terletak di utara Jakarta dan merupakan karya arsitektur yang mencerminkan kemajuan dalam transportasi pada masanya. Stasiun ini adalah perluasan dari stasiun kereta api lama yang berada di dekat dermaga Tanjung Priok, lokasi strategis yang berfungsi sebagai jalur utama untuk lalu lintas penumpang dan barang dari dan ke Batavia (kini Jakarta).

Pembangunannya adalah proses yang panjang. Proyek besar ini akhirnya dimulai pada 6 April 1925, setelah sekitar sembilan tahun persiapan. Tanggal tersebut tidak hanya menandai beroperasinya stasiun megah ini, tetapi juga peresmian jalur rel listrik pertama di Hindia Belanda. Jalur ini menghubungkan Tanjung Priok dengan Meester Cornelis, yang sekarang disebut Jatinegara. Jalur kereta api listrik ini memulai era baru bagi transportasi kereta api yang lebih canggih dan efektif di tanah jajahan Belanda.

Stasiun Tanjung Priok, dengan strukturnya yang klasik namun tetap berfungsi, bukan hanya simpul transportasi tetapi juga simbol kejayaan maritim dan kemajuan infrastruktur masa lalu. Stasiun ini masih beroperasi hingga hari ini, melayani penumpang dengan rute lokal dan menjadi pengingat akan gaya kolonial yang indah dan efisien.

2. Stasiun Cikajang di Garut: Perjalanan ke Langit di Tanah Pasundan

Nama Stasiun Cikajang mungkin sudah tidak asing bagi mereka yang suka mendaki. Dengan ketinggian 1.246 meter di atas permukaan laut (mdpl), stasiun ini terletak di Garut, Jawa Barat, dan dianggap sebagai stasiun "tertinggi" yang pernah dibangun di Indonesia. Mengingat kondisi dataran tinggi Garut yang sulit, ini adalah pencapaian rekayasa yang luar biasa pada masanya.

Stasiun Nagreg, yang berada di ketinggian 848 mdpl, saat ini memiliki predikat stasiun aktif tertinggi di Indonesia. Jejak sejarah Stasiun Cikajang masih dapat diperdebatkan. Bayangkan kemampuan teknologi dan ketekunan para pekerja pada masa itu untuk membangun jalur kereta api yang mencapai puncak gunung Garut. Stasiun ini pasti memiliki pemandangan alam yang menakjubkan dengan udara sejuk dari pegunungan.

Stasiun Cikajang tetap menjadi monumen sejarah yang menakjubkan yang mengingatkan kita pada ambisi dan kemampuan manusia untuk menaklukkan alam demi kemajuan transportasi, meskipun sekarang tidak lagi menjadi stasiun tertinggi yang aktif. Stasiun ini menunjukkan dengan jelas bagaimana kereta api tidak hanya menghubungkan kota-kota besar di dataran rendah tetapi juga memungkinkan akses ke wilayah pegunungan yang terpencil, memberikan harapan dan pergerakan ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya.

 

3. Stasiun Takalar di Sulawesi Selatan: Nostalgia Jejak Kereta Api di Tanah Celebes

Saat ini, banyak orang mungkin tidak menganggap Sulawesi Selatan sebagai tempat yang identik dengan kereta api. Namun, siapa yang mengira bahwa kereta api pernah beroperasi di sana pada suatu waktu? Sebenarnya, Stasiun Takalar mencatat sejarah jalur kereta api yang menghubungkan Makassar ke Takalar. Takalar Express adalah nama kereta api yang pernah beroperasi di jalur ini, meskipun sekarang terdengar asing.

Jalur kereta api ini dibangun pada tahun 1922. Sudah pasti prosesnya tidak mulus; Perang Dunia I sempat menghentikannya. Namun, keinginan untuk menghubungkan daerah ini melalui jalur darat terus berlanjut. Pada 1 Juli, jalur dan Stasiun Takalar secara resmi dibuka.

Stasiun Takalar dan jalur kereta api di Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa pemerintah kolonial pada saat itu memiliki tujuan untuk membangun infrastruktur transportasi di berbagai pulau di Indonesia, bukan hanya di Jawa. Jalur kereta api ini tentunya sangat penting untuk mengangkut hasil bumi dan menghubungkan masyarakat di daerah tersebut. Meskipun jalur tersebut tidak beroperasi seperti dulu, Stasiun Takalar tetap menjadi pengingat tentang era transportasi yang pernah ada di Sulawesi Selatan. Mereka menunggu untuk diingat kembali dan mungkin dalam bentuk yang baru di masa depan.

Kisah ketiga stasiun ini menunjukkan bahwa kereta api di Indonesia lebih dari sekadar cara untuk bergerak. Setiap rel dan bangunan stasiun menyimpan cerita yang patut kita dengar dan kenang, karena ia adalah urat nadi sejarah, simbol kemajuan, dan saksi bisu perjuangan serta kemajuan bangsa. Kisah Indonesia sangat kaya. Stasiun-stasiun bersejarah ini merupakan bagian penting dari narasi panjang perjalanan kita.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya