Menkeu Optimistis Ekonomi Indonesia Tembus 8 Persen

Taufik Fajar, Jurnalis
Jum'at 12 September 2025 14:08 WIB
Menkeu Purbaya (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis pertumbuhan ekonomi nasional bisa tembus 8 persen jika digerakkan bersama oleh mesin negara dan swasta.

Optimisme ini ia sampaikan dalam diskusi strategis bertajuk Great Lecture dengan tema Transformasi di Menara Bidakara pada Kamis 11 September 2025.

Menurut Purbaya, pertumbuhan ekonomi 8 persen sejatinya bukan merupakan hasil akhir namun suatu kebutuhan yang mesti diusahakan dengan sungguh-sungguh bila Indonesia ingin lepas dari middle income trap.

"Lihat Jepang, Korea Selatan, dan China. Mereka pernah merasakan pertumbuhan dua digit dalam kurun waktu yang tidak singkat. Jika kita tidak mengusahakannya, maka kita akan selalu berada di posisi ini,” ujarnya.

Mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Indonesia tersebut melihat pangkal persoalan ekonomi saat ini terjadi karena likuiditas yang kering, yang ditunjukkan oleh indikator M0 dalam perekonomian yang pertumbuhannya negatif.

 

Berdasarkan pengalaman Purbaya, peristiwa yang serupa hampir sama terjadi pada saat Pandemi Covid-19, sehingga ia menyarankan kepada Presiden Joko Widodo saat itu agar menarik uang Rp300 triliun di Bank Indonesia agar dikembalikan ke sistem perbankan melalui berbagai program pemulihan ekonomi. Alhasil pada tahun 2021 kata Purbaya, ekonomi di Indonesia perlahan mulai pulih karena hantaman pandemi Covid-19.

Resep yang serupa ini menurut Menteri Keuangan akan dapat menggerakkan ekonomi nasional.

"Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dorongan likuiditas dari sisi fiskal terus diperkuat,” tegas Purbaya.

Menkeu juga melihat perlambatan ekonomi saat ini juga terjadi akibat peran sektor swasta yang belum optimal.

"Pada periode Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terjadi private-led growth (pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh sektor swasta), pertumbuhan kredit mengalir sehingga sektor swasta tumbuh. Sementara pada periode Presiden Joko Widodo (Jokowi) terjadi state-led growth (pemerintah yang berperan besar mendorong perekonomian), dimana Pemerintah yang banyak berperan mendorong perekonomian, tetapi pertumbuhan kredit menurun dan utang naik, sekarang waktunya mesin ekonomi negara dan swasta bergerak,” ujar Purbaya.

Sementara itu, Ketua Dewan Direktur GREAT Institute Syahganda Nainggolan dalam sambutannya menilai bahwa pertumbuhan ekonomi bisa dicapai melalui pemerataan (growth through equity).

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia dicapai melalui program-program yang inklusif dan pro rakyat, sehingga pertumbuhannya yang tidak hanya tinggi secara angka, namun juga inklusif dan merata,” ujar Syahganda.

Pada kesempatan yang sama, pelaksana tugas Ketua Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono menyebut bahwa target pertumbuhan ekonomi akan dapat dicapai.

"Dengan kerja keras, optimisme, dan sinergi, target dapat diupayakan,” ujar Didik.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya