Jika tren arus masuk institusional terus berlanjut, pasar berpotensi melihat kapitalisasi Bitcoin mendekati level tertinggi baru. Hal ini juga akan berdampak pada altcoin, meskipun secara historis altcoin cenderung bergerak lebih volatil.Antony juga menyoroti konteks global.
“Bitcoin kini semakin hadir sebagai alternatif hedge di tengah ketidakpastian makroekonomi. Pola ini memperkuat narasi bahwa Bitcoin bukan sekadar aset spekulatif, melainkan bagian dari diversifikasi portofolio global," ujarnya.
Menurut Antony, kebijakan moneter global akan tetap menjadi faktor utama penentu arah Bitcoin dalam beberapa bulan ke depan. “Pasar akan terus memantau langkah The Fed berikutnya. Jika siklus pemangkasan suku bunga berlanjut, maka ruang pertumbuhan Bitcoin semakin terbuka," ujarnya.
Dia juga menekankan pentingnya literasi finansial dalam menyikapi kondisi ini. Investor Indonesia harus memahami bahwa volatilitas adalah bagian dari perjalanan Bitcoin. Dengan pemahaman yang benar, risiko bisa dikelola dan peluang bisa dimaksimalkan.
"Kita sedang menyaksikan fase baru Bitcoin, di mana adopsi institusional memberikan fondasi lebih kokoh. Selama fundamentalnya terus terjaga, saya percaya Bitcoin akan tetap menjadi instrumen investasi yang relevan, bukan hanya hari ini, tetapi juga di masa depan," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)