Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT, Direktorat Jenderal Bina Marga, telah mengerahkan alat berat yakni lima unit excavator, empat dump truck, dan satu truck crane yang sudah ada di lokasi bencana.
Tim di lapangan juga telah memasang rambu peringatan di sejumlah titik rawan dan mulai melakukan pemasangan bronjong guna mencegah erosi lebih lanjut.
Saat ini pekerjaan jembatan bailey hanya terfokus di Teodhae 1. Pekerjaan yang sudah berjalan berupa pekerjaan dasar jembatan, yakni membuat galian untuk abutment jembatan, perakitan kawat bronjong untuk dudukan jembatan bailey, dan mobilisasi 2.700 kawat bronjong. Pekerjaan ini menjadi salah satu penunjang pekerjaan pondasi yang ditargetkan selesai pada minggu ke-4 September 2025.
(Feby Novalius)