6 Smelter Rampasan Korupsi Rp300 Triliun Diserahkan ke PT Timah, Prabowo: Yang Terlibat Sudah Dihukum

Binti Mufarida, Jurnalis
Senin 06 Oktober 2025 12:54 WIB
Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan enam smelter rampasan negara . (Foto: Okezone.com/MPI)
Share :

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan enam smelter rampasan negara dari kasus korupsi tata kelola timah senilai Rp300 triliun. Aset tersebut diserahkan Kejaksaan Agung (Kejagung) kepada Kementerian Keuangan, kemudian diteruskan ke PT Timah Tbk selaku BUMN yang akan mengelola seluruh fasilitas tersebut.

Prosesi penyerahan dilakukan di kawasan smelter PT Tinindo Internusa, Pangkalpinang, Bangka Belitung, hari ini. Jaksa Agung ST Burhanuddin menyerahkan aset kepada Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara, yang kemudian menyerahkannya kepada Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani. Selanjutnya, aset diserahkan kepada Direktur Utama PT Timah Tbk, Restu Widiyantoro.

Prabowo menyampaikan, penyerahan aset rampasan ini merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam memberantas praktik pertambangan ilegal dan penyelundupan sumber daya alam.

“Pagi hari ini saya ke Bangka, tadi bersama-sama kita menyaksikan penyerahan rampasan negara dari perusahaan-perusahaan swasta yang melaksanakan pelanggaran hukum. Ini tambang tanpa izin di kawasan PT Timah. Jadi yang terlibat sudah dihukum, dan pihak berwajib, kejaksaan, sudah menyita enam smelter,” kata Prabowo usai menyaksikan prosesi penyerahan aset, Senin (6/10/2025).

 

Dia menjelaskan, dari temuan aparat, terdapat puluhan ribu ton tanah jarang mengandung monasit yang nilainya bisa mencapai ratusan ribu dolar per ton.

“Tapi tanah jarang yang belum diurai mungkin nilainya lebih besar. Sangat besar. Tanah jarang ada monasit, ya. Monasit itu 1 ton nilainya bisa ratusan ribu dolar, bisa sampai USD200.000 per ton. Padahal total ditemukan puluhan ribu ton, mendekati 4.000 ton,” ujarnya.

Sementara itu, diketahui operasional enam pemurnian bijih timah (smelter) yang akan dikelola oleh PT Timah di antaranya: PT Stanindo Inti Perkasa (SIP), CV Venus Inti Perkasa (VIP), PT Menara Cipta Mulia (MCM), PT Tinindo Internusa (Tinindo), PT Sariwiguna Bina Sentosa (SBS), dan PT Refined Bangka Tin (RBT).

“Kita bisa bayangkan kerugian negara dari enam perusahaan ini saja, potensi kerugian negara bisa mencapai Rp300 triliun. Kerugian negara sudah berjalan Rp300 triliun. Ini kita hentikan,” ujar Prabowo.

Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada Kejaksaan Agung, TNI, Bakamla, Bea Cukai, dan seluruh aparat yang terlibat dalam penyelamatan aset negara.

“Saya ucapkan terima kasih kepada aparat – Panglima TNI, Angkatan Laut, Bakamla, Bea Cukai – semua pihak yang telah bergerak dengan cepat sehingga bisa diselamatkan aset-aset ini. Ke depan, berarti ratusan triliun itu bisa kita selamatkan untuk rakyat kita,” pungkasnya.

Selain enam smelter itu, aset lain yang diserahkan yakni alat berat sebanyak 108 unit, peralatan tambang 165 unit, logam timah 680.687,60 kg, tanah 22 bidang dengan total luas 238.848 meter persegi, serta satu unit gedung mes. Total nilai aset tersebut mencapai Rp1.451.656.830.000.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya