JAKARTA – Nilai pasar industri kemasan di Indonesia diprediksi mengalami pertumbuhan pesat hingga lebih dari USD14 miliar atau setara Rp231,9 triliun pada 2032. Lonjakan ini didorong oleh meningkatnya permintaan dari sektor makanan dan minuman, e-commerce, serta logistik, sekaligus didukung oleh tren adopsi teknologi cetak canggih dan material ramah lingkungan.
Dengan potensi tersebut, pelaku industri kemasan nasional harus bersiap memanfaatkan peluang besar ini untuk memperkuat daya saing dan memperluas pangsa pasar, baik domestik maupun ekspor.
Senior Project Manager PPI, Rismin Yapto, mengatakan bahwa para pelaku pasar di industri percetakan, pelabelan, karton bergelombang, kotak, dan kemasan Indonesia membutuhkan pendampingan untuk berkembang. Apalagi di era modern ini, sektor percetakan label dan kemasan karton memiliki peluang yang sangat besar.
“Kehadiran label dan carton box memberikan fokus khusus pada segmen-segmen yang menjadi tulang punggung rantai pasok kemasan—mulai dari label yang menarik hingga karton yang kuat dan ramah lingkungan,” ujar Rismin.
Industri ini juga harus dikenalkan dengan teknologi canggih seperti mesin cetak flekso dan digital berkinerja tinggi, material ramah lingkungan, tren kemasan pintar, serta solusi otomatisasi yang dirancang khusus untuk sektor-sektor dengan permintaan tinggi seperti makanan dan minuman, e-commerce, dan logistik.
“Tujuannya adalah memberdayakan pelaku industri lokal dengan menghubungkan mereka dengan para inovator global, membantu mereka menavigasi lanskap kompetitif yang ditandai oleh urbanisasi yang pesat dan pergeseran menuju praktik berkelanjutan,” lanjutnya.
Perkembangan ini tentu membekali para pelaku pasar dengan perangkat untuk tumbuh di sektor di mana kemasan fleksibel diperkirakan akan meningkat dari USD 4,58 miliar pada 2025 menjadi USD 5,77 miliar pada 2030, dengan penekanan pada inovasi ramah lingkungan di tengah meningkatnya kekhawatiran lingkungan dan desakan regulasi untuk daur ulang.
Oleh karena itu, dibutuhkan jembatan strategis antara pelaku industri dan inovator teknologi. Lebih dari sekadar pertemuan, harus ada ruang untuk membangun masa depan yang lebih adaptif dan berkelanjutan bagi industri percetakan, label, karton & kotak bergelombang, serta kemasan.
“Kami ingin menciptakan ruang di mana inovasi tidak hanya dipamerkan, tetapi juga diinterpretasikan dan diadopsi oleh para pelaku industri secara nyata,” ujarnya.
(Feby Novalius)