Data menunjukkan kontribusi sektor manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) telah menurun tajam, dari lebih dari sepertiga menjadi kurang dari seperlima.
Mattoo menegaskan pelaksanaan reformasi yang telah disahkan, seperti Undang-Undang Cipta Kerja, harus dijalankan secara konsisten.
Bank Dunia mengapresiasi langkah-langkah seperti pembentukan Badan Pengelola Investasi Danantara dan pelonggaran kebijakan moneter untuk mendorong investasi di sektor hilirisasi dan kawasan ekonomi khusus. Namun, reformasi yang lebih luas tetap diperlukan.
“Yang paling penting adalah memastikan reformasi yang sudah disahkan benar-benar dijalankan, dan memperluas reformasi yang mendorong persaingan sehat,” kata Mattoo dilansir Antara.
Dalam laporan East Asia and Pacific Economic Update edisi Oktober 2025 yang dirilis pada Selasa, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 berada di angka 4,8 persen, tertinggal dari Filipina yang diperkirakan tumbuh 5,3 persen dan Vietnam sebesar 6,6 persen.
(Dani Jumadil Akhir)