Kemampuan kepemimpinan kini bukan lagi sekadar nilai tambah. tetapi kebutuhan utama di setiap organisasi. Pemimpin yang mampu menginspirasi, memandu transformasi digital, dan membangun budaya kerja kolaboratif akan menjadi pendorong utama kesuksesan bisnis. Namun, laporan WEF (2025) menunjukkan 30% perusahaan masih kesulitan menemukan talenta dengan kemampuan kepemimpinan yang kuat, sementara 35% keterampilan yang paling dibutuhkan di masa depan adalah soft skills, seperti kepemimpinan dan kreativitas.
Di sisi lain, literasi AI juga menjadi kebutuhan mendesak. Menurut PwC AI Jobs Barometer 2025, permintaan pekerjaan yang membutuhkan keahlian AI tumbuh 66% lebih cepat dibandingkan peran lainnya. Keterampilan seperti analisis data, prompt engineering, dan pengambilan keputusan berbasis AI kini menjadi kompetensi dasar bagi para profesional modern.
Melalui IASE, organisasi di Indonesia dapat mengakses program yang membantu mengembangkan kepemimpinan berorientasi manusia dan kemampuan literasi AI, dua hal yang membangun ketahanan jangka panjang di tengah perubahan teknologi global.
IASE merupakan bagian dari Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dan dijalankan oleh Katalis melalui program kerja sama ekonomi antara kedua negara. Inisiatif bilateral ini memperkuat hubungan di bidang perdagangan, investasi, dan pengembangan keterampilan.
Melalui IASE, organisasi di Indonesia kini memiliki akses yang lebih cepat dan mudah terhadap pelatihan berkualitas tinggi dari penyedia Australia yang praktis, relevan, dan berdampak tinggi untuk mendukung pertumbuhan tenaga kerja dan daya saing bisnis nasional.
 
(Dani Jumadil Akhir)