Dia menjelaskan bahwa di Amerika Serikat, aktivitas ekonomi yang masih lemah berdampak pada berlanjutnya pelemahan pasar tenaga kerja sehingga The Fed memangkas sebesar 25 basis poin pada Oktober 2025 menjadi kisaran 3,75 hingga 4 persen.
Sementara itu, perekonomian Eropa, Jepang, Tiongkok, dan India juga belum dipengaruhi antara lain oleh masih lemahnya konsumsi rumah tangga meskipun berbagai stimulus telah diberikan.
Selain itu, IMF mengoreksi ke atas pertumbuhan ekonomi global tahun 2025 ke 3,2 persen dalam laporan 2025. Outlook Juli 2025 sebelumnya di 3 persen, meskipun masih lebih rendah dibandingkan tahun 2024 di level 3,3 persen.
“Didorong kondisi keuangan yang lebih longgar, kesepakatan negara AS dengan negara-negara utama, ekspansi fiskal di sejumlah negara utama penurunan inflasi. Momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia memuat dan diperkirakan mencapai target pemerintah tahun 2025,” kata Purbaya.
Adapun selain Purbaya yang perdana hadir sebagai Menkeu, hadir dalam konferensi pers kali ini Gubernur BI Perry Warjiyo, Ketua DK OJK Mahendra Siregar dan Kepala LPS Anggito Abimanyu beserta jajaran.
(Taufik Fajar)