JAKARTA - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mewaspadai berbagai faktor eksternal dan domestik yang akan memengaruhi sistem keuangan Indonesia ke depannya. Salah satu faktor eksternal yang perlu diwaspadai adalah masih berlanjutnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Baca Juga: Perekonomian Indonesia Pasca-Pemilu dan Jelang Lebaran dalam Kondisi Baik
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, memanasnya hubungan dagang kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu, berpotensi meluas ke berbagai negara lainnya.
"Ketegangan hubungan dagang itu berpotensi ke negara-negara lain yang jadi hub ekspor China ke AS," ungkap Sri Mulyani yang juga menjabat sebagai Ketua KSSK dalam konferensi pers di Kompleks BI, Jakarta, Selasa (30/7/2019).
Baca Juga: KSSK Pastikan Stabilitas Keuangan Indonesia Terjaga dengan Baik
Hubungan dagang antara AS dan China yang terus berlangsung itu bahkan membuat pelemahan perdagangan internasional, yang pada akhirnya membuat pertumbuhan ekonomi global pun turut melemah.
Tak hanya itu, hal yang juga perlu diwaspadai yakni masih terjadinya tensi hubungan geopolitik di berbagai negara, khususnya Jepang dan Korea Selatan.
"Ekonomi yang melemah dan ketegangan yang terjadi, pada girlirannya telah menekan harga-harga komoditas, termasuk dalam hal ini minyak dan gas," kata dia.