Namun, mata uang baru ini hanya beredar di beberapa bagian negara dan ditangguhkan beberapa bulan kemudian seiring dengan perubahan situasi politik. Pada pertengahan tahun 1949, pemerintah baru menetapkan renminbi sebagai mata uang nasional yang baru. Dan ketika hiperinflasi berhenti, 10.000 yuan kuno ditukar dengan 1 yuan modern pada tahun 1955. Hari ini, mata uang ini menjadi salah satu mata uang cadangan utama dunia.
Selain itu, Indonesia juga dapat belajar dari Peru. Sejak tahun 1863, sol adalah mata uang nasional Peru. Namun, inflasi kronis akibat kondisi ekonomi yang buruk memaksa pemerintah untuk menggantinya dengan inti dengan nilai tukar 1.000:1 pada tahun 1985.
Pada saat itu, 1 USD setara dengan lebih dari 3.210.000.000 sol. Redenominasi ini mengubah inflasi menjadi hiperinflasi, yang meningkat secara efektif hingga awal 1990-an. Sebelum revaluasi mata uang kedua pada tahun 1991, uang kertas "inti millon" biasanya digunakan untuk mempermudah perhitungan. Peralihan ke sol nuevo (baru) pada tahun 1991 menstabilkan perekonomian Peru.
Mata uang baru ini diadopsi dengan nilai 1 sol baru untuk 1.000.000 inti (1.000.000.000 sol lama). Pada tahun 2015, pemerintah menolak label "nuevo" dan mengganti nama mata uangnya menjadi "sol". Sejak nuevo sol diperkenalkan, tingkat inflasi tetap 1,5%, yang merupakan yang terendah di Amerika Selatan dan Amerika Latin.
(Feby Novalius)