Dia menjelaskan bahwa masa depan logistik maritim tidak hanya ditentukan oleh adopsi teknologi, tetapi juga oleh kemampuan manusia dalam memimpin proses perubahan.
Untuk itu, Irfani menekankan tiga kapabilitas yang perlu diperkuat industri, yaitu transformasi kognitif, kolaborasi manusia–mesin, dan ketahanan adaptif.
Menurutnya, digitalisasi akan menghasilkan dampak optimal apabila para profesional di sektor maritim berbagi pola pikir dan kesiapan etis yang sama.
“Saat algoritma menjadi umum, judgment menjadi pembeda. Ketika otomatisasi menjadi standar, etika menjadi strategi,” tutupnya.
Transformasi tersebut sejalan dengan langkah PMSol dalam dua tahun terakhir, ketika perusahaan memperkuat bisnis inti sekaligus mempercepat digitalisasi di berbagai lini operasional. Peningkatan kompetensi talenta maritim nasional menjadi salah satu fokus yang terus dikembangkan.
(Taufik Fajar)