Anita bersikeras agar botol minumnya dikembalikan. Petugas KAI mencoba mencari jalan tengah dan bersedia mendampingi pengecekan rekaman CCTV. Namun, petugas menjelaskan bahwa pembukaan rekaman CCTV membutuhkan prosedur dan perizinan.
Berupaya menyelesaikan masalah, petugas KAI itu mengaku siap mengganti botol minum tersebut. Diketahui, petugas itu bahkan rela membeli tumbler seharga sekitar Rp300 ribu.
Namun alih-alih mereda, persoalan ini justru melebar. Anita memutuskan memviralkan cerita hilangnya tumbler tersebut ke media sosial sehingga isu makin meluas.
(Feby Novalius)