JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni memprediksi total pergerakan 555.962 penumpang sepanjang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), meningkat sekitar 0,81 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.
Direktur Utama PT Pelni, Tri Andayani, mengatakan perusahaan telah melakukan berbagai persiapan teknis dan operasional untuk mengantisipasi lonjakan pergerakan penumpang di seluruh rute layanan Pelni. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 25 Desember 2025, sementara puncak arus balik diproyeksikan jatuh pada 5 Januari 2026, dengan estimasi pergerakan harian bisa menembus lebih dari 26.000 penumpang.
Proyeksi ini sejalan dengan tren peningkatan mobilitas masyarakat yang memanfaatkan kapal laut untuk perjalanan antarwilayah, terutama di kawasan timur Indonesia.
"Jumlah seat tersedia dari 55 kapal yang beroperasi selama Nataru sebanyak 56 ribu seat. Tiket yang kami siapkan untuk masyarakat 639 ribu tiket, jumlah ini 16 persen lebih besar dari realisasi Nataru tahun lalu," kata Tri Andayani dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (10/12/2025).
Tri, sapaan akrabnya, juga menyoroti sejumlah pelabuhan yang diprediksi menjadi titik keberangkatan tersibuk. Makassar menjadi pelabuhan dengan pergerakan penumpang tertinggi, mencapai lebih dari 41.000 orang, disusul Ambon, Batam, Sorong, dan Jayapura.
Sementara itu, rute-rute seperti Batam–Belawan, Belawan–Batam, Makassar–Baubau–Makassar, serta Manokwari–Sorong diperkirakan akan menjadi jalur paling padat dan mendapatkan penguatan armada serta penyesuaian jadwal.