Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih mampu berada di kisaran 5% sebagian besar ditopang kelompok menengah atas. Aviliani pun menekankan pentingnya perhatian khusus pemerintah terhadap kelompok menengah bawah agar jumlahnya tidak terus melebar.
"Jadi ini PR-nya pemerintah, karena kalau kita lihat kenapa kita masih tetap bisa tumbuh 5%, karena 53% yang biru itu masih didominasi oleh menengah atas. Ini biasanya orang yang tidak banyak kena dampak terhadap inflasi, terhadap berbagai hal, karena mereka pendapatannya kalau krisis makin tinggi, bunga makin tinggi berarti pendapatannya makin tinggi," tegas Aviliani.
"Jadi yang perlu diperhatikan adalah yang kuning, jangan sampai dia melebar. Kalau dia makin melebar itu makin berbahaya karena sektor informal kita akan semakin tinggi," tegasnya.
(Taufik Fajar)