Empat SPBU yang menerima pasokan tersebut yakni SPBU 13.245409 di Jalan Bandara Rembele, Kelurahan Wih Pesam; SPBU 14.245105 di Jalan Raya Takengon–Bireuen KM 75; SPBU 14.245428 di Jalan Raya Bireuen–Takengon KM 10; serta SPBU 14.245464 di Desa Makmur Sentosa, Kecamatan Bandar.
Dalam pendistribusian ini, Pertamina menerapkan skema Storage Hub, yaitu metode pemindahan muatan BBM dari mobil tangki berkapasitas 16 kiloliter yang berasal dari Integrated Terminal Pertamina Lhokseumawe maupun Fuel Terminal Krueng Raya ke mobil tangki berkapasitas 8 kiloliter. Proses pemindahan dilakukan menggunakan pompa diafragma bertenaga angin dari kompresor dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan.
Sebelumnya, pasokan BBM ke wilayah Bener Meriah dan Takengon sempat dilakukan melalui jalur udara menggunakan pesawat Hercules, Cessna, hingga Air Tractor. Hal tersebut dilakukan mengingat wilayah tersebut menjadi salah satu area dengan tingkat kerusakan infrastruktur jalan paling berat akibat banjir dan longsor di Aceh.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron, menegaskan bahwa Pertamina terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait untuk memastikan distribusi energi tetap berjalan di tengah kondisi darurat.
“Di tengah kondisi darurat, Pertamina menegaskan komitmennya untuk menjaga ketahanan pasokan energi serta mendukung aktivitas masyarakat dan layanan publik di wilayah terdampak bencana di Aceh. Upaya ini sejalan dengan komitmen Satgas Natal dan Tahun Baru Pertamina untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati,” kata Baron.
Lebih lanjut, Baron menambahkan bahwa pada Sabtu, 28 Desember 2025, Pertamina kembali melanjutkan distribusi BBM ke wilayah Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. Sebanyak tujuh unit mobil tangki berkapasitas 8 kiloliter disiagakan untuk membawa 40 kiloliter Pertalite dan 16 kiloliter Biosolar yang akan disalurkan ke tujuh SPBU guna menjaga ketersediaan energi bagi masyarakat.
(Taufik Fajar)