Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

SMDR Beli 4 Kapal Senilai USD95 juta

Whisnu Bagus , Jurnalis-Kamis, 13 Mei 2010 |17:06 WIB
SMDR Beli 4 Kapal Senilai USD95 juta
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Perusahaan pelayaran, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) membeli empat kapal senilai USD95 juta guna memperkuat distribusi logistik dan transportasi barang. Diharapkan, kapal tersebut bisa dioperasikan pada 2011.

“Langkah ini untuk melengkapi armada yang telah ada,” kata Direktur Utama Samudera Indonesia Masli Mulia di Jakarta, Kamis, (13/5/2010).

Dia mengatakan, kapal yang akan didatangkan terdiri dari dua kapal pengangkut batu bara jenis Supramax dengan kapasitas 57.000 dead weight ton (DWT) dan dua kapal kontainer berkapasitas 1.000 teus. Dua kapal pengangkut batu bara tersebut dalam tahap pembangunan oleh salah satu perusahaan asal Korea. Perseroan berharap, pengerjaan kapal Supramax selesai pada 2011.

“Kontrak pembelian kapal telah dilakukan pada 2009 dengan harga senilai USD40 juta per unit dan dibayar secara bertahap hingga kapal selesai dibangun,” kata Masli.

Sementara untuk kapal kontainer masih dalam tahap penjajakan. Sejauh ini, harga yang ditawarkan belum cocok. Namun dia menegaskan, untuk jenis kapal ini perseroan memutuskan tidak membeli kapal baru (second). Adapun harga kapal kontainer tersebut berkisar USD7-8 juta per unit. “Kita masih cari yang cocok dengan harga keekonomisannya," ujarnya.

Menurutnya, pembelian kapal tersebut merupakan bagian dari rencana investasi perseroan selama periode 2009-2011 senilai total Rp1,5 triliun. Untuk tahun 2009, perseroan menghabiskan Rp750 miliar untuk pembangunan tiga pusat penyimpanan barang (logistics centre), terminal peti kemas di Palaran, Samarinda dan pembayaran sejumlah kapal yang didatangkan perseroan sebelumnya.

Sumber pendanaan investasi tersebut, sambung Masli, dipenuhi dari kas internal sekitar 30 persen, dan sisanya pinjaman perbankan. Saat ini SMDR telah memperoleh pinjaman bank dari PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, dan PT Bank Permata Tbk. Selain dari ketiga bank lokal papan atas itu, perseroan juga tengah menjajaki pinjaman dari bank asing. Bank yang dibidik adalah UOB Bank, DBS Bank, Fortis Bank, dan bank asing lainnya. “Namun hingga kini masih tahap negosiasi," ujarnya.

Pada 2010 perseroan optimis dapat meningkatkan pendapatan dibanding tahun 2009. Pemicunya adalah kenaikan volume angkut barang yang diperkirakan tumbuh 12 persen dan meningkatnya freight rate. Sayangnya dia tidak menjelaskan potensi kenaikan tersebut sehingga mampu menggenjot pendapatan dan laba bersih perseroan di tahun ini. Dia hanya mengungkapkan, freight rate ke Eropa sudah naik hampir tiga kali lipat. "Freight rate ke Eropa, China, dan Amerika sudah mulai naik, belum lagi akan diikuti dengan peningkatan volume pengangkutan," jelas Masli.  

Hingga akhir 2009, SDMR memperoleh pendapatan Rp4,26 triliun dan rugi bersih sebesar Rp15,6 miliar. "Kondisi ekonomi yang buruk pada 2009 sangat mempengaruhi kinerja kami. Namun perseroan opetimis seiring dengan pulihnya ekonomi global, kinerja kami akan meningkat. Volume angkut kami targetkan naik 12 persen, tapi revenue mungkin di bawah itu," katanya.

(Candra Setya Santoso)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement