Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

World Expo, Pemerintah Targetkan Devisa USD370 Juta

Safrezi Fitra , Jurnalis-Selasa, 28 September 2010 |09:56 WIB
World Expo, Pemerintah Targetkan Devisa USD370 Juta
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah berharap lima persen dari pengunjung Paviliun Indonesia di World Ekspo 2010 Shanghai China yang ditargetkan sebanyak 7,5 juta datang langsung ke Indonesia. Sehingga, pemasukan negara akan bertambah sebesar USD370 juta.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu usai konferensi pers terkait perayaan terhadap prestasi Paviliun Indonesia di WEsC yang mendapatkan pengunjung terbanyak, di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian (Senin 27/9/2010).

Di mana pembangunan Paviliun Indonesia dalam ajang WESC di Shanghai China yang menghabiskan biaya mencapai USD10 juta lewat APBN diharapkan dapat memancing pendapatan yang lebih besar lagi. "Seharusnya balik modal, lebih, kita sedang hitung-hitung," ujar Mendag.

Mendag menggambarkan perhitungan capaian pemasukkan yang bisa didapat dari program tersebut dari salah satunya devisa. Target pengunjung yang awalnya tiga juta, diluar dugaan saat ini mencapai lebih dari enam juta pengunjung, karena itu pemerintah menambah target tersebut menjadi 7,5 juta pengunjung.

Menurutnya, pengeluaran untuk membangun Paviliun tersebut dapat kembali ratusan kali lipat hanya dari devisa wisatawan, yang diharapkan akan datang lima persen dari target pengunjung yang ada.

"Misalnya pengeluaran kita total USD15 sampai USD20 juta untuk enam bulan. Dengan target 7,5 juta pengunjung, pemerintah berharap lima persen dari pengunjung tersebut datang ke Indonesia. Sekitar 370 ribu wisatawan, dikalikan USD1.000, berarti USD370 juta," jelasnya.

Namun dikatakan Mendag hal tersebut tentu bukan dalam waktu yang singkat, tapi bisa satu tahun atau tiga tahun kedepan. Hal baru didapat dari sektor wisatawan, menurutnya masih ada lagi sektor yang lain yang dapat menambah pemasukan negara lainnya.

"Bagaimana dengan investasi, dengan nilai dagang. Ini sedang kita kumpulkan," ujar Mendag.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement