Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kertas Kraft Aceh Butuh Tambahan Dana Rp850 M

J Erna , Jurnalis-Senin, 13 Desember 2010 |19:33 WIB
Kertas Kraft Aceh Butuh Tambahan Dana Rp850 M
Rupiah. Foto: Ade/okezone
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan, total tambahan dana yang diperlukan untuk restukturisasi PT Kertas Kraft Aceh (KKA) senilai Rp850 miliar. Dana itu masih dicari baik melalui BUMN maupun perusahaan swasta.

“Dibutuhkan dana tambahan sekira Rp850 miliar untuk menggerakan kembali KKA,” kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Jakarta, Senin (13/12/2010).

Dia mengungkapkan, dana tersebut akan dialokasikan untuk menganti peralatan maupun tambahan modal. Sementara itu, selain bantuan dana berasal dari PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), Mustafa berharap, juga sinergi dari sesame BUMN maupun perusahaan swasta. “Misalnya dari anak usaha Semen Gresik atau anak usaha PTBA. Kita serahkan ke BUMN, apa mau share,” imbuhnya.

Sekira empat badan usaha milik negara (BUMN) melakukan kesepakatan kerja sama guna membantu revitalisasi PT Kertas Kraft Aceh (KKA). Dengan kerja sama tersebut KKA bisa beroperasi kembali. “Semua stakeholder secara bersama sudah sepakat bersinergi membantu mengembalikan KKA ini dapat berproduksi kembali,” kata dia.

Adapun, stakeholder tersebut, di antaranya PT Semen Gresik Tbk yang akan menjadi pembeli (off taker) kantung semen dari KKA dan kemungkinan membantu memberikan pinjaman baik sendiri ataupun melalui anak usahanya untuk pengoperasian KKA, PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk (PTBA) akan menjadi pemasok bahan bakar berupa batu bara untuk pabrik KKA.

Selain itu, ada Perum Perhutani baik sendiri atau bersama dengan PPA mengontrol persediaan bahan baku pinus untuk KKA dan PPA akan membantu pendanaan revitalisasi tersebut. Kerja sama lainnya dengan perusahaan swasta untuk menyediakan bahan baku kayu sebagai bahan baku pembuatan kantung semen.

Kelima BUMN tersebut termasuk KKA sudah melakukan penandatanganan letter of intents reoperasional PT KKA kemarin. Sebelumnya, pemerintah telah menyuntikan modal tambahan kepada KKA sebesar Rp154,45 miliar. Rencananya, operasional KKA akan dimulai pada awal tahun depan.

KKA merupakan BUMN yang bergerak dalam bidang industri pembuatan kertas kraft dengan kapasitas produksi terpasang 135 ribu ton per tahun. Produksi KKA berupa kantong semen dengan bahan baku utama kayu pinus.

Operasi pabrik KKA pada periode 2005-2009 mengalami pasang surut, sehingga akhirnya pada 2007 resmi berhenti beroperasi lantaran kekurangan pasokan bahan baku, gas dan modal. Kondisi keuangan KKA terus mengalami defisit, sehingga operasionalnya dihentikan sementara sejak 2007.

Pada 2004, perseroan merugi Rp125 miliar. Kerugian tersebut berhasil ditekan menjadi Rp122 miliar pada 2005, dan kembali disusutkan menjadi Rp78 miliar pada 2006. Namun, kerugian perseroan kembali membengkak pada tahun lalu menjadi Rp155,809 miliar. Sementara, nilai rugi tersebut sepanjang enam bulan pertama tahun ini tercatat senilai Rp46,223 miliar.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement