Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sesi I, IHSG Makin Terpuruk 83 Poin

Andina Meryani , Jurnalis-Senin, 31 Januari 2011 |12:19 WIB
Sesi I, IHSG Makin Terpuruk 83 Poin
ilustrasi Foto: Tangguh Putra/okezone
A
A
A

JAKARTA - Awan mendung yang menaungi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal pekan ini semakin membuat IHSG tertekan terutama akibat gejolak di Timur Tengah yang membuat sejumlah investor bersikap waspada.

IHSG, Senin (31/1/2011) sesi I ditutup ambles ke 83,66 poin atau 2,4 persen ke 3.403,95. Indeks LQ45 pun turun 18 poin ke 596,34 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 13,76 poin ke 476,75.

Nilai transaksi hingga siang ini tercatat Rp2,357 triliun dengan total volume transaksi sebanyak 1,617 miliar lembar saham. Sebanyak 18 saham menguat, 205 saham melemah, dan 36 saham tidak mengalami perubahan harga. Investor asing kembali melakukan net selling yang membuat indeks tertekan sebesar Rp91,55 miliar.

Bursa Asia masih terimbas dampak negatif dari gejolak yang terjadi di Timur Tengah. Indeks Nikkei 225 turun 96,02 poin atau 0,93 persen ke 10.264,32, Hang Seng ambles 264,37 poin atau 1,12 persen ke 23.352,65 dan Strait Times ambles 40,98 poiin atau 1,27 persen ke 3.188,71.

Sektor-sektor penopang indeks kompak berjalan di zona merah yang dipimpin oleh sektor pertambangan yang turun 91,14 poin, diikuti sektor perkebunan turun 45,40 poin dan sektor manufaktur turun 19,16 poin.

Saham-saham yang bergerak menguat (top gainers) di antaranya PT Bayan Resources Tbk (BYAN) naik Rp500 ke Rp18.300, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik Rp300 ke Rp15.200 dan PT Indospring Tbk (INDS) naik Rp200 ke Rp10.300.

Sementara itu, saham-saham yang bergerak melemah (top lossers) di antaranya PT Astra Internasional Tbk (ASII) turun Rp2.200 ke Rp49.150, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) turun Rp2.050 ke Rp267.950 dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.750 menjadi Rp36.200.(adn)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement