SURABAYA - Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia wilayah Jawa Timur meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengantisipasi masuknya sayuran produk luar negeri yang mengandung bakteri Escherichia Coli.
Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo), Tjahjono Haryono, mengatakan upaya itu dilakukan untuk memberikan jaminan keamanan pada konsumen atas menyebarnya bakteri E Coli.
“Tindakan preventif perlu dilakukan atas masuknya produk sayuran impor dari belahan Eropa dan Amerika yang mengandung E Coli,” katanya, di Jakarta, Kamis (8/6/2011).
Menurutnya, tindakan pencegahan dengan mengeluarkan edaran dan peninjauan perlu dilakukan oleh pemerintah. BPOM harus lebih aktif untuk memperketat masuknya bahan baku impor terutama sayuran.
“Hal itu diharap menjadi benteng dari masuknya bakteri E Coli meski hingga belum berdampak pada omzet kafe dan restoran Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Komite Tetap Pengendalian Impor Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Timur, Judy Purwoko mengatakan akan meminimalisasi masuknya produk impor, terutama sayuran dari Eropa yang diduga mengandung bakteri E Coli.
“Namun akan kami bicarakan dulu dengan pemerintah, terkait penyediaan kebutuhan konsumsi daerah,” katanya.