15 Juta Ha Hutan Lindung Diusulkan Dikonversi
MANADO - Pemerintah daerah mengusulkan agar sebagian kecil lahan hutan lindung dikonversikan agar memiliki nilai bagi daerah. Usulan tersebut merupakan salah satu persoalan yang harus dicarikan jalan keluarnya dalam upaya penataan ruang.
"Bagaimana menyelesaikan usulan pemda untuk pemanfaatan hutan. Dari 131 juta Ha, 15 juta Ha di antaranya diusulkan untuk dikonversi, alih fungsi. Ini memerlukan waktu. Dalam pertemuan ini harus dicari solusi," ungkap Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa usai pembukaan rapat koordinasi nasional badan koordinasi penataan ruang nasional di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (30/11/2011).
Hatta meminta agar usulan tersebut dipertimbangkan dan dikaji agar bisa diakomodir dan tidak menghambat pembangunan daerah.
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, pemanfaatan lagan untuk kepentingan pembangunan tidak terlepas dari peran investasi. Agar tercipta iklim usaha yang kondusif, salah satu syarat penting yang harus terpenuhi adalah terjaminnya kepastian investasi.
"Untuk mendapatkan jaminan investasi maka harus memperoleh izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Rencana Tata Ruang yang telah ditetapkan," kata Gamawan di tempat yang sama.
Dia mengatakan, segala bentuk pemanfaatan lahan harus berdasarkan Rencana Tata Ruang Daerah. Sebab Rencana Tata Ruang Daerah (RTRD), dirumuskan dengan pendekatan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sesuai dengan amanat Undang-undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Sehingga, menjadi kewajiban bagi Pemerintah Daerah untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup. Salah satu caranya dengan selalu mengutamakan lingkungan hidup dan mempertimbangkan pembangunan berkelanjutan ke dalam setiap kebijakan, rencana, dan program dalam dokumen rencana tata ruang daerah.
"Hal ini dimaksudkan, meskipun pemanfaatan ruang berdampak terhadap peningkatan secara ekonomis, namun kualitas lingkungan diharapkan tetap terjaga, terlindungi bahkan ditingkatkan kualitasnya," tegasnya. (mrt)
(Rani Hardjanti)
