Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sriwijaya Berencana Bangun Dua Pabrik Pupuk USD1,3 M

R Ghita Intan Permatasari , Jurnalis-Selasa, 07 Februari 2012 |14:30 WIB
 Sriwijaya Berencana Bangun Dua Pabrik Pupuk USD1,3 M
Ilustrasi. Corbis.
A
A
A

JAKARTA - Untuk meningkatkan produksi pupuknya, PT Pupuk Sriwijaya (Persero) berencana membangun dua pabrik pupuk pada 2012 di Jawa Timur.

"Nilai investasi untuk dua pabrik di Jawa Timur mencapai USD1,3 miliar," ungkap Direktur Utama Pusri Arifin Tasrif, kala ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa (7/2/2012).

Selain dua pabrik tersebut, perusahaan juga tengah membangun pabrik di kawasan Kalimantan Timur, yakni Pupuk Kaltim V yang sedang berjalan. "Dua pabrik pupuk urea lainnya yang akan dibangun di Gresik dan Bojonegoro, Jawa Timur," paparnya.

Dia menjelaskan pabrik pupuk tersebut nantinya masing-masing akan berkapasitas total produksi sebanyak satu juta ton per tahun. Arifin menambahkan, pembangunan pabrik pupuk urea di Bojonegoro dan Gresik dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pupuk di Jawa dan menekan biaya produksi.

Menurutnya, selama ini bahan baku berupa amoniak dan urea untuk produksi pupuk didapatkan dari Jawa Timur dan Palembang dengan biaya transportasi cukup tinggi. "Kalau kedua pabrik di Jawa Timur itu sudah jadi dan beroperasi kita bisa hemat biaya pengiriman sebesar USD60 juta per tahun," ungkap Arifin.

Lebih jauh dia mengatakan, pembangunan pabrik baru akan selesai dalam tiga tahun mendatang atau pada 2015. Apabila pengerjaan pabrik mulai berjalan tahun ini dan sudah ada kepastian pasokan gas untuk menjalankan pabrik.

Selain itu, tiga pabrik baru tersebut diperkirakan membutuhkan gas sebanyak 350 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) di mana saat ini komitmen gas yang didapatkan baru sebanyak 255 MMSCFD. "Kita sedang cari-cari lagi. Terutama untuk dua pabrik yang di Jawa Timur," tutur Arifin.

Di sisi lain, Pusri mengaku telah menjalin Gas Sales Agreement (GSA) dengan operator Blok Cepu, Exxonmobile, untuk memasok gas ke kedua pabrik mereka. "Kita juga coba dekati Pertamina, kalau gas sudah dapat baru kita masuk ke proses tender untuk mulai garap pabrik," kata Arifin.

Sekadar informasi, total kebutuhan gas PT Pupuk Sriwidjaja Holdings mencapai 800 mmscfd. Namun, yang baru terpenuhi hanya sebanyak 725 mmsfcd. "Ini kita tagih terus janji pemerintah untuk prioritaskan gas domestik, terutama untuk pabrik pupuk," pungkasnya. (mrt)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement