Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BI: Dampak Kenaikan BBM Hanya Sementara

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Kamis, 08 Maret 2012 |18:34 WIB
 BI: Dampak Kenaikan BBM Hanya Sementara
Ilustrasi. Corbis.
A
A
A

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) optimistis dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi terhadap kenaikan inflasi hanya beberapa bulan saja. Setelah itu, angka inflasi akan lebih dipengaruhi banyak faktor.

"Hitungan kita itu 4,4 persen (inflasi) kalau enggak ada apa-apa. Kalau ada ya 6,8-7,1 persen. Sebenarnya kalau inflasi kita secara di luar yang diatur harganya (administered price) itu rendah," ungkap Gubernur BI Darmin Nasution ditemui usai Rapat Kerja dengan Komisi XI, Senayan, Jakarta, Kamis (8/3/2012).

Menurutnya, berdasarkan pengalaman masa lalu keputusan menaikkan harga BBM bersubsidi, pengaruhnya hanya beberapa bulan. "Setelah itu reda," tambahnya.

Darmin menambahkan, inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi hanya tinggi beberapa bulan. Setelah itu, inflasi kembali akan terjaga sehingga Bank Sentral optimistis, inflasi tahunan akan berada di 6,8-7,1 persen. "Harus kita perhatikan betul adalah jangan sampai kenaikan harga BBM lampaui kenaikan inflasi seharusnya karena spekulasi," lanjut dia.

Melihat alasan inilah, BI, memutuskan untuk menahan BI rate di angka 5,75 persen bulan ini. Adapun dampak ke lending rate (suku bunga kredit bank). Menurutnya, akan disebabkan beberapa faktor di mana BI bisa ikut campur lewat operasi di pasar sekunder.

"Mungkin akan berdampak ke deposit rate juga, tetapi kita akan terus koordinasikan bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan akan kita lihat respons pasar," tandasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement