JAKARTA - PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp7,99 miliar pada akhir 2011. Laba ini turun 88,7 persen dibandingkan 2010 sebelumnya yang sebesar Rp70,5 miliar.
Demikian seperti dikutip dari laporan keuangan yang dipublikasikan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/4/2012).
Perusahaan yang dipimpin oleh Dudung Purwadi ini memang mencatatkan penurunan penghasilan usaha sebesar Rp1,099 triliun dari periode sebelumnya yang sebesar Rp1,355 triliun.
Alhasil, laba kotor perusahaan penggarap Wisma Atlet yang diduga disebut-sebut menjadi obyek korupsi dari Mantan Bendahara Partai Demokrat Nazarudin ini menjadi hanya Rp122,85 miliar dari sebelumnya yang sebesar Rp175 miliar.
Turunnya kinerja keuangan perseroan tampaknya akibat hilangnya kontrak yang berasal dari pemerintah seiring citra perseroan lantaran tersangkut kasus korupsi Nazarudin. Karena sekira 70 persen kinerja keuangan perusahaan konstruksi umumnya ditopang dari kontrak pemerintah. Hal ini pun berpotensi terus terjadi. Alhasil, kinerja keuangan perseroan juga masih terancam di 2012 ini.
Laba dari proyek kerja sama operasi juga turun hanya menjadi Rp9,5 miliar dari sebelumnya Rp15,9 miliar. Alhasil, laba usaha juga turun menjadi Rp60,9 miliar dari sebelumnya Rp134,4 miliar. Penurunan nilai piutang usaha perseroan juga menggerus laba sebesar Rp5,79 miliar, begitu juga dengan rugi bersih dari entitas induk yang mencapai Rp3,2 miliar.
Di sisi lain, posisi kas dan setara kas perseroan juga turun menjadi Rp292,2 miliar dari sebelumnya Rp662,5 miliar. Begitu juga dengan jumlah aset perseroan turun menjadi Rp1,5 triliun dari sebelumnya Rp1,96 triliun.