"Pada 2015, kami memutuskan menutup rencana berinvestasi di sektor properti ke Arab Saudi. Sudah tiga tahun ini izinnya mundur-mundur terus," ungkap Sekretaris Perusahaan Nusa Konstruksi, Djohan Halim, di Jakarta, Senin (15/6/2015).
Djohan mengatakan, perseroan akan memfokuskan untuk mengembangkan bisnis dalam negeri terlebih dahulu. Namun, pihaknya tidak menutup kemungkinan tetap menargetkan berinvestasi di luar negeri jika terdapat peluang bagus.
"Sepanjang 2014, Nusa Konstruksi menangani 99 persen proyek kerjasama dengan swasta, selebihnya dengan pemerintah. Nilai proyek dengan pemerintah hanya Rp100-200 miliar, tetapi kalau dengan swasta bisa sampai Rp1 triliun," jelasnya.
Djohan menjelaskan, kendati lebih banyak menangani proyek swasta, tahun ini pihaknya tengah mengikuti tender proyek infrastruktur pemerintah.