JAKARTA - Emiten tekstil, PT Asia Fibers Tbk (POLY) memperkirakan penjualan perseroan pada tahun ini menurun menjadi Rp5 triliun dibanding tahun sebelumnya. Hal ini dipicu menurunnya harga bahan baku dan ekspor yang melemah.
President Director POLY Ravi Shankar mengatakan, menurunnya harga bahan baku menekan harga jual. "Tahun lalu penjualan kita mencapai Rp5,8 triliun. Tadinya kita ikut proyeksi sesuai dengan bahan baku, tapi karena (harga bahan baku) menurun, penjualan juga menurun," kata dia usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST/LB) di Jakarta, Senin (18/6/2012).
Selain dari harga bahan baku, Ravi menambahkan, angka penjualan tahun ini juga dipengaruhi menurunnya permintaan ekspor seiring krisis global, terutama Eropa. Adapun, kontribusi terbesar terhadap penjualan perseroan berasal dari polymer, yang mencapai 50 persen atau sekira Rp2,5 triliun dan sisanya dari fiber.
Perseroan pada tahun ini menargetkan volume penjualan polymer naik 10 persen. Dengan target penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun, Ravi memperkirakan, EBITDA perseroan bisa tumbuh antara 10-12 persen dibanding tahun sebelumnya.
Tahun lalu, perseroan berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp5,57 triliun atau naik 25,17 persen dibanding tahun sebelumnya senilai Rp4,45 triliun. Naiknya penjualan mendorong capaian laba bersih pada tahun lalu tumbuh 82 persen menjadi Rp609,36 miliar dari tahun sebelumnya senilai Rp334,83 miliar.
(Widi Agustian)