Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dampak Impor China, Penjualan Asia Pacific Fibers Turun

Dampak Impor China, Penjualan Asia Pacific Fibers Turun
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Serbuan impor bahan baku dari China memberikan sentimen negatif terhadap penjualan PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY). Pasalnya, di kuartal I/2019, penjualan perseroan tertekan 3,99% menjadi USD113,58 juta. Kondisi yang sama juga terjadi laba bersih juga turun 139,47% menjadi USD1,20 juta pada periode yang sama.

Kata Assistant President Director Asia Pacific Fibers, Prama Yudha Amdan, kinerja yang tertekan pada kuartal I/2019 seiring dengan pasar di industri hulu yang lesu akibat banjir impor dari China. Memasuki kuartal II/2019, perseroan juga belum merasakan kenaikan permintaan memasuki periode Ramadan dan Lebaran. "Tidak ada permintaan yang signifikan di Ramadan ini. Kenaikannya sama seperti bulan normal lainnya," ungkapnya dilansir dari Harian Neraca, Kamis (16/5/2019).

Baca Juga: Rupiah Turun, Bisnis Asia Pacific Fiber Terancam

Disampaikannya, secara umum kenaikan penjualan selama periode Ramadan dan Lebaran mencapai 20%-30%. Permintaan yang meningkat biasanya terjadi sebulan memasuki Ramadan. Meski demikian, perseroan optimistis dapat mencapai target penjualan sebesar USD506 juta pada 2019 atau tumbuh 6,48% secara tahunan. Optimisme ini sejalan dengan strategi perseroan menyiapkan produk bernilai tambah, di samping perlu ada revisi Permendag 64/2017.

Tahun ini, emiten yang bergerak di bidang tekstil ini memasang target penjualan sebesar USD506 juta, dengan kontribusi penjualan ekspor ditargetkan 25%-30% dari total penjualan. Maka guna memenuhi target tersebut, perseroan akan meningkatkan proporsi produk bernilai tambah. Apalagi, prospek produk bernilai tambah (added value) di bahan baku tekstil semakin membaik. Prama Yudha Amdan menyebutkan bahwa dengan meningkatkan produk bernilai tambah, perseroan turut meningkatkan daya saingnya di sektor hulu tekstil ini.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement