MAKASSAR - PT Frisian Flag Indonesia (FFI) selaku diprodusen susu di Indonesia tahun ini menargetkan penjualan mencapai Rp7,84 triliun. Angka tersebut 10 persen dari target penjualan itu, diharapkan berasal dari pasar di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Business Regional Manager FFI Sulawesi Selatan Widjaja Hans Putra mengatakan, selama ini kontribusi KTI terhadap penjualan nasional setiap tahun rata-rata 10 persen. Tahun ini pihaknya juga berharap, bisa memberikan kontribusi penjualan dengan persentase yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Hampir setiap tahun, rata-rata kontribusi penjualan KTI mencapai angka 10 persen, mudah-mudahan tahun ini juga seperti itu," ujar Hans, di sela-sela Perayaan 90 Tahun Kehadiran Susu Kental Manis Frisian Flag dalam Pemenuhan Nutrisi Keluarga, di Makassar, Jumat (5/10/2012).
Dari kontribusi penjualan di KTI yang mencapai persentase tersebut lanjutnya, lima persen di antaranya adalah kontribusi dari penjualan di Sulsel.
Menurutnya, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh sebuah lembaga, saat ini Frisian Flag menduduki peringkat pertama di KTI, khususnya di Sulawesi dan Papua. Penjualan di KTI, didukung oleh 24 distributor dengan 30 ribu toko untuk 22 juta orang tenaga kerja.
"Jaringan kami di KTI cukup luas. Ke depan, kami berencana memperluas jaringan distribusi, untuk meningkatkan angka penjualan yang lebih besar lagi," ujarnya.
Corporate Communication Manager FFI Anton Susanto mengungkapkan, tahun lalu perusahaannya berhasil meraup penjualan diangka Rp7 triliun. Tahun ini, pihaknya menargetkan angka itu bertumbuh 12 persen, mengikuti rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
"Bahkan hingga tahun depan, kami juga menargetkan penjualan akan bertumbuh 12 persen," imbuh Anton.
Untuk mendukung penjualan perusahaan, pihaknya senantiasa berinovasi utamanya dari sisi produk, dengan menghadirkan beberapa varian. Selain itu, juga berinovasi dari sisi kemasan produk, serta selalu menjaga kualitas dari awal produksi sampai pendistribusian ke masyarakat.
Hal itu katanya, selain untuk mendongkrak pertumbuhan penjualan, juga untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan.
Guna memenuhi permintaan masyarakat, pihaknya kini memiliki dua pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai satu juta liter per tahun. Dua pabrik itu masing-masing berlokasi di Pasar Rebo dan Ciracas, Jakarta Timur. Saat ini tambah Anton, pihaknya berhasil merebut market share sekira 33 persen secara nasional. Angka market share itu, hampir sama dengan market share di KTI dan Sulsel.