JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak turun dan menuju area oversold. Diperkirakan, IHSG akan berada pada support 4.250-4.263 dan resistance 4.296-4.315.
Menurut Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, dengan pelemahan yang terjadi, menggagalkan IHSG untuk menutup gap atas. Namun, dengan terbentuknya spinning diharapkan ada peluang untuk mengalami rebound meski sifatnya masih terbatas.
"Pergerakan indeks tentu dipengaruhi oleh sentimen yang terjadi, pelemahan yang terjadi di akhir pekan kemarin bisa saja membuka peluang untuk pelemahan lanjutan. Apalagi dari sisi sentimen tidak cukup kuat untuk menahannya seiring masih simpang siurnya upaya penyelesaian masalah jurang fiskal yang sering dijadikan ajang spekulasi untuk menggerakkan pasar," katanya di Jakarta, Senin (3/11/2012).
Sementara itu, laju IHSG justru terjerembab di akhir pekan. Laju bursa saham Asia yang sejak awal hingga penutupan perdagangan menghijau karena sentimen dari AS dan persetujuan stimulus Jepang pun juga tidak mampu mengangkat IHSG.
"Pelaku pasar, khususnya domestik, lebih memilih untuk melakukan aksi jual karena pengaruh psikologis dari masih adanya nett sell asing sebelumnya sehingga muncul anggapan jika masih ada nett sell asing maka IHSG akan terperosok lebih dalam,"jelasnya.
Sepanjang perdagangan akhir pekan lalu, IHSG menyentuh level 4.321,98 (level tertingginya) di awal sesi I dan menyentuh level 4.255,27 (level terendahnya) di awal sesi dua dan akhirnya berhasil bertenger di level 4.276,14. Volume perdagangan dan nilai total transaksi tercatat naik, yang juga dipicu transaksi negosiasi saham BEST dengan nilai Rp1,21 trliun.
"Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan nilai transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell," ungkap Reza.
(Widi Agustian)