Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

"Kuningan dan TB Simatupang Beda Pasar"

Nur Januarita Benu , Jurnalis-Selasa, 07 Mei 2013 |16:03 WIB
Jakarta, Sumber: night PR
A
A
A

JAKARTA - Terbatasnya lahan di kawasan pusat bisnis atau central business district (CBD) Jakarta membuat pengembangan properti bergeser ke area sekunder, seperti TB Simatupang, Jakarta Selatan. Dalam beberapa tahun terakhir di kawasan ini banyak berdiri proyek-proyek perkantoran.

Rata-rata gedung perkantoran di TB Simatupang memiliki tingkat hunian (okupansi) yang tinggi. Selain itu, permintaan (demand) untuk ruang perkantoran di sana pun terus meningkat. Demikian disampaikan  Manager Research and Consultancy dari konsultan properti Coldwell Banker Commercial, Meyriana Kesuma.

Namun, menurutnya, pasar properti di wilayah CBD seperti di Kuningan dengan TB Simatupang berbeda. Kuningan adalah prime area, sementara TB Simatupang adalah second area.

"Pasarnya beda. Sebab, rata-rata yang berkantor di TB Simatupang sudah memiliki kantor sebelumnya di area CBD. Jadi cenderung mereka (konsumen) berekspansi bukan relokasi," kata Meyriana kepada Okezone, di Jakarta, Selasa (7/5/2013).

Dia mengatakan, dari sisi harga tanah pun masih jauh berbeda. Harga tanah di wilayah Kuningan saat ini rata-rata berkisar Rp22-25 juta per m2, sedangkan di TB Simatupang masih berkisar Rp15 juta per m2.

"Kalau dibandingkan dengan Sudirman sudah lebih tinggi lagi harga tanahnya, ada yang Rp40 juta per m2. Di SCBD juga demikian rata-rata mulai Rp30 jutaan per m2. Itu juga jadi salah satu pertimbangan orang atau perusahaan untuk membuka kantornya di wilayah-wilayah tersebut," jelas dia.

Meyriana menambahkan, daya tarik dari kawasan TB Simatupang adalah banyaknya perusahaan yang berbasis oil & gas yang membuka kantor di sana. Selain itu, akses menuju maupun keluar dari sana pun bagus dan mudah dijangkau.

(Yuni Astutik)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement