Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

CPRO Incar EBITDA Rp408 Miliar

Rezkiana Nisaputra , Jurnalis-Jum'at, 14 Juni 2013 |19:14 WIB
CPRO Incar EBITDA Rp408 Miliar
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) mengaku, untuk menyelesaikan proses restrukturisasi utang perseroan yang berlarut-larut, saat ini pihaknya tengah berusaha mengurangi rugi bersih.

Direktur Keuangan CPRO Saleh Yu mengatakan, rugi bersih perseroan akan diusahakan untuk dikurangi. Mengingat, pada kuartal I-2013 rugi bersih perseroan sebesar Rp51 miliar, di mana pencapaian ini menurun dari rugi bersih pada periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp161 miliar.

"Kami akan mengurangi rugi bersih dengan menaikkan EBITDA atau laba sebelum pajak pada tahun ini yang sudah ditargetkan sebesar Rp408 miliar, ini naik dari EBITDA pada tahun lalu sebesar Rp269 miliar," ujar Saleh usai public expose CPRO di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (14/6/2013).

Saleh mengungkapkan, untuk menaikkan EBITDA hingga kini berjalan sengan membaik, ini terlihat pada kuartal I-2013 EBITDA telah mencapai Rp50 miliar naik bila dibandingkan dengan EBITDA di periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp44 miliar.

Namun demikian ia menjelaskan, target EBITDA tersebut dinilainya masih jauh tercapai mengingat, pendapatan perseroan pada kuartal I-2013 hanya mencapai Rp1,6 triliun atau menurun dari capaian kuartal I-2012 yang mencapai Rp1,7 triliun.

Saleh menambahkan, penurunan tersebut dikarenakan adanya penurunan harga udang di pasaran serta tidak beroperasinya kedua tambak udang perseroan. Adapun Tambak AWS yang berkapasitas 15.000-25.000 ton udang per tahun dan Tambak Wahyudi di Palembang 35.000 ton udang per tahun berhenti beroperasi yang dikarenakan ulah petani plasma udang. 

"Perseroan kehilangan pasokan udang sebanyak 60.000 ton ini totalnya. Maka volume penjualan udang hanya mencapai 30 ribu ton pada semester I-2013. Sementara perseroan menargetkan volume penjualan udang yang mencapai 80 ribu ton di akhir tahun ini," tukas Saleh.

Padahal lanjut dia, penurunan utang akan berdampak perseroan semakin cepat dalam melunasi utang obligasi perseroan yang mencapai USD325 juta. Di mana utang tersebut akan dibayar dalam lima tahun.

"Bunga obligasi tersebut akan dibayarkan setiap enam bulan sekali. Jika target EBITDA tercapai maka kami akan lunasi bunganya mulai 1 Juli 2013  ini yang sebesar dua persen per tahunnya," tutup dia.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement