JAKARTA - Pusat Investasi Pemerintah (PIP) berharap pada akhir 2013 sudah mendapatkan deal untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Bogor. Pasalnya, PIP telah menyiapkan dana investasi sekira Rp450 miliar untuk membiayai proyek energi terbarukan tersebut.
"Tahun ini kita untuk energi terbarukan kita siapkan Rp450 miliar, belum ada yang kita salurkan. Kita mengharapkan tahun ini sudah ada deal untuk PLTMH daerah bogor, dengan kapasitas di bawah 10 mw," kata Kepala PIP Soritaon Siregar di Graha Mandiri, Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Soritaon menjelaskan, jangka panjang dari PLTMH ini dipastikan akan meningkat drastis, lantaran mendapatkan tambahan dari APBN. PLTMH dipilih, karena studi kelayakannya sudah siap, dibandingkan tenaga surya dan angin yang terbilang masih belum ada pengujiannya.
"Kita belum tahu peningkatannya berapa, kita liat dulu respons dari investornya yang di Citatih itu 6 megawatt, karena ini studi kelaikannya yang ready, sedangkan yang tenaga surya dan angin belum ada," tambahnya.
Selain itu, saat ini dana investasi yang telah disiapkan PIP masih belum terserap sama sekali. Menurut dia, saat ini masih terdapat beragam kendala, kendati demikian dirinya akan mengumpulkan regulator dan kalangan yang terkait. "Belum ada sama sekali, masih butuh Rp450 miliar. Itu yang menjadi kendala, kita kumpulkan regulator, user, investor, dan develepor, pembiayaan PIP," jelasnya.
Dia berharap para investor yang mengajukan proyek ini, memiliki izin PPA, jaminan, studi, dan design. Akan tetapi, yang sudah memiliki syarat tersebut hanyalah PT PLN.
"kita mengharapkan mereka sudah punya PPA karena PPA itu sudah sekian persen secara teknis sudah layak karena PLN sudah deal dengan PPA-nya. Masalahnya PPA baru efektif bila ada financial close, kemudian pencarian pertama baru PPA nya efektif, kita sebagai financier menyatakan pembiayaan akan efektif bila ada PPA-nya," jelas dia.
kaya telur sama ayam mana yang duluan, PPA duluan atau uang duluan, nah kita akan duduk dengan PLN lebih intens lagi kita sudah punya MOU PLN dengan PIP," imbuhnya.
Soritaon menyebutkan, sampai saat ini terdapat 20 proposal yang masuk untuk pengajuan proyek PLTMH, namun pemain-pemain baru ini lah yang menjadi kendala PLTMH.
"sudah banyak di atas 20-an, di awal yang dikatakan tadi kendala yang pertama PLTMH ini adalah pemain baru, pemain baru kan belum lebih dari tiga tahun, kita minta tiga tahun laporan keuangan dengan opini WTP," tutupnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)