JAKARTA – PT Benakat Petroleum Energy (BIPI) yang mengubah namanya menjadi PT Benakat Integra Tbk mengaku telah mengamankan earning before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA) sebesar USD300 juta atau setara dengan Rp3,46 triliun per tahun hingga 2021 mendatang.
Direktur Keuangan BIPI Michael Wong mengatatakan, pencapaiannya ini mengingat entitas usaha perseroan yakni PT Astrindo Mahakarya Indonesia yang telah mendapatkan kontrak jangka panjang dengan dua perusahaan batu bara hingga tahun 2021 mendatang.
"Perseroankan mendapatkan kontrak untuk mengelola proses logistik dari PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia," ujar Michael usai RUPSLB, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (2/10/2013).
Selain itu dia juga mengaku, perseroan juga sedang mengincar kontrak jasa infrastruktur pertambangan lainnya di wilayah Sumatra dan Kalimantan. "Melalui kontrak jangka panjang ini, kami memperoleh EBITDA sebesar 300 juta dollar AS pertahun hingga tahun 2021 kedepan," tukasnya.
Menurutnya, setelah melakukan proses akuisisi pada Astrindo Mahakarya Indonesia, hal tersebut telah membawa dampak positif pada kinerja keuangan perseroan.
"Hampir 90 persen dari pendapatan pada tahun ini, itu akan disumbangkan dari segmen jasa infrastruktur pertambangan melalui Astrindo Mahakarya Indonesia," ucap dia.
Lebih lanjut Michael menambahkan bahwa, BIPI juga telah menargetkan pendapatan konsolidasian nya sekira USD120 juta, hal ini berarti sekitar 108 juta dollar AS akan dihasilkan dari entitas usaha tersebut yakni PT Astrindo Mahakarya Indonesia.
(Widi Agustian)