Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Turun ke Bawah Rp1.100, Beli Saham LSIP

Fakhri Rezy , Jurnalis-Kamis, 10 April 2014 |06:50 WIB
Turun ke Bawah Rp1.100, Beli Saham LSIP
Ilustrasi: (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA -  Saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) terlihat berpengaruh cukup besar terhadap kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) sekira 50,25 persen. Namun, kinerjanya masih tetap berjalan dikarenakan penjualan produk CPO LSIP yang sebagian besar dijual ke industri perusahaan yaitu Indofood Group.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, LSIP memiliki pendapatan dari produk selain CPO yaitu karet dan cokelat. LSIP juga menjual bibit benih pohon kelapa sawit.

Penjualan LSIP tahun 2013 kemarin sekira 84,8 persen disumbang dari produksi CPO-nya. Sebesar 8,2 persen disumbangkan dari karet. Sedangkan untuk produksi cokelat hanya menyumbang sekira 1,4 persen. Untuk penjualan bibit benih pohon kelapa sawit menyumbang sekira 5,6 persen.

“Dalam analisis regresi dengan harga CPO dunia sekira 2.675 ringgit Malaysia (RM) maka harga wajar LSIP ada di level Rp2.220,” ujar Kiswoyo pada risetnya, Jakarta, Kamis (10/9/2014).

 Sedangkan, lanjutnya, bila memakai skenario terburuk di mana harga CPO dunia sekira 2.025 RM maka harga wajar LSIP ada di level Rp1.114. Kalau memakai skenario harga CPO dunia di level 3.350 RM, maka harga wajar LSIP ada di level Rp2.788.

Terlihat kalau R-Squared saham LSIP terhadap harga CPO dunia sekira 50,25 persen maka perhitungan harga wajar LSIP dalam analisis regresi di atas bisa digunakan secara normal. Maka kalau melihat saham LSIP saat ini sudah berada di level normal atau wajar untuk saat ini.

Menurutnya, peluang membeli baru ada jika harga saham LSIP turun dalam hingga level di bawah Rp1.100 saat harga CPO dunianya masih berada di atas level Rp2.025 RM. "(Disarankan harga CPO di atas level 2.400 RM) maka peluang untuk beli saham LSIP barulah terlihat menarik," ujarnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement