Agus menjelaskan, perkembangan dunia yang mempengaruhi nilai tukar Rupiah mulai kondisi Rusia, rapat FOMC dan harga minyak dunia. "Hal ini didukung menjelang kondisi akhir tahun di mana ada kewajiban yang perlu dibayar oleh pengusaha ke luar negeri membuat tekanan," sambungnya.
Selain itu, BI dan pemerintah sudah melakukan koordinasi agar kondisi nilai tukar menjadi stabil yang selama ini telah berjalan efektif.
"Dan 2015 akan lebih baik lagi untuk punya pertumbuhan ekonomi yang baik di 2015," tukasnya.
(Rizkie Fauzian)