JAKARTA - Pemerintah Indonesia selama ini dinilai takut dan tunduk terhadap kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed. Fed dikabarkan akan segera menerapkan kebijakan dengan menaikan suku bunga.
Pengamat ekonomi Faisal Basri menilai, dengan Indonesia yang bergantung terus dengan kebijakan negeri paman sam tersebut sangat keliru. Jika, dilihat dari ekspor kendaraan roda empat dan jumlah wisatawan asing yang ke Indonesia.
Menurut Faisal, Indonesia juga akan menjadi negara tujuan investasi lantaran sebagai negara yang menyuguhkan kenyamanan dan kestabilan ekonomi.
"Karena negara lain itu turun, saya tunjukan negara yang turun, contohnya Bangkok kan belum beres sampai sekarang makanya pabrik mobil banyak dipindahi karena tidak pasti pemerintahannya masih militer belum tahu kapan pemilunya," kata Faisal saat berbincang dengan Okezone di Jakarta.
Konflik di berbagai negara di Asia juga menjadi Indonesia sebagai primadona untuk berinvestasi. Seperti konflik Cina dengan Jepang, yang mana Jepang memilih Indonesia sebagai negara tujuan pertama untuk berinvestasi.
Lalu konflik antara Vietnam dengan Filipina yang merebutkan laut China Selatan yang kaya dengan minyaknya. Adapun tragedi lain yang menyebabkan China lebih memilih Indonesia, yakni dua pabrik China di Vietnam diserbu oleh rakyat Vietnam.
"Di Indonesia ini tenang terus, ya dia bakal datang ke yang tenang, terus apasih dibalik belakang ini, kalau kita tetap bobrok ya percuma dong," tambahnya.
Tidak hanya itu, Faisal juga membeberkan penyebab Indonesia menjadi lokasi tujuan para negara untuk berinvestasi. Salah satunya adalah perekonomian Indonesia yang sudah masuk delapan terbesar di dunia.
"Kenapa Indonesia tambah menarik, jadi ngapain datang ke Thailand, ke Malaysia, orang sekarang Indonesia ekonominya sudah nomor 8 terbesar di dunia," tukas dia.
(Fakhri Rezy)