Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mendag Gobel: Kita Harus Perkuat Pasar Domestik!

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Selasa, 10 Maret 2015 |18:24 WIB
Mendag Gobel: Kita Harus Perkuat Pasar Domestik!
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel melakukan konsolidasi di bidang perdagangan agar industri Tanah Air tidak menjadi pasar bagi industri asing.

Pada rapat tersebut seluruh Kepala Dinas Perdagangan dan Kepala Bidang yang menangani standarisasi dan perlindungan konsumen nusantara di kumpulkan.

"Kita harus memperkuat pasar domestik. Modal besar kita adalah pasar dan kita harus mengamankannya, melindungi konsumennya," paparnya di Gedung Kementerian Perdagangan, Selasa (10/3/2015).

Gobel mengatakan Direktorat Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen (Ditjen SPK) Kementrian Perdagangan mengemban tugas penting dalam menyelaraskan arah kebijakan perdagangan dalam negeri dengan arah kebijakan konsumen guna memperkuat pasar dalam negeri.

"Ditjen SPK menciptakan transformasi kebijakan yang lebih pro-konsumen. Sasarannya agar konsumen cerdas, mandiri, dan cinta produk dalam negeri," sebutnya.

Di era perdagangan bebas nanti Gobel meminta seluruh Kepala Dinas dan Kepala Bidang yang menangani SPK menjadi gardu bagi keberhasilan program peningkatan SPK di Indonesia.

"Kepala Dinas Perdagangan dan SPK juga diharapkan dapat memberikan masukan strategis, serta langkah yang tepat dalam meningkatkan sinergi dan menyamakan persepsi," tandasnya.

Sebagai informasi sepanjang 2014, Ditjen SPK telah berhasil mengawasi 278 produk meliputi parameter Standar Nasional Indonesia (SNI) sebanyak 278 produk, parameter produk Berbahasa Indonesia sebanyak 145 produk, dan parameter Manual dan Kartu Garansi (MKG) Berbahasa Indonesia sebanyak 44 produk. Sehingga total seluruh produk yang diawasi sampai 2014 sebanyak 1.689 produk.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement