"Sesuai Optimasi Hilir, maka Kilang Plaju dibatasi untuk mengolah minyak domestik yang disuplai dengan menggunakan pipa untuk meningkatkan keekonomian kilang," ujar Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto di Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Menurut dia, pembatasan produksi minyak di Kilang Papua atau Kasim, semata-mata upaya dalam menyesuaikan kebutuhan pasokan dengan ketersediaan minyak mentah yang ada.
"Kilang Kasim mempunyai kapasitas minimum tujuh MBSD dengan Walio Mix. Saat ini supply Walio Mix ke Kilang ini hanya kurang lebih 100 MB per bulan, sehingga Kilang Kasim beroperasi 15 hari per bulan," tandasnya.
Sekadar informasi, pembatasan produksi minyak ini diberlakukan akibat pengadaan minyak mentah yang mahal. Di sisi lain, dengan mengurangi kinerja pengolahan di kilang itu diharapkan nantinya berpotensi untuk meningkatkan impor Bahan Bakar Minyak.
Sebelumnya, Dwi juga pernah mengatakan Kilang yang dibatasi produksi bakal mengelola minyak yang diproduksi sumur terdekat dengan Kilang itu.
(Martin Bagya Kertiyasa)