Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indonesia & Rusia Jajaki Kerjasama di Kalimantan

Hendra Kusuma , Jurnalis-Senin, 20 April 2015 |17:57 WIB
Indonesia & Rusia Jajaki Kerjasama di Kalimantan
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengatakan, Indonesia dan Rusia akan semakin mempererat hubungan kedua negara dengan menjajaki kerjasama di dua sektor. Yang pertama adalah sektor alumina dan yang kedua di sektor kereta Api.

"Seperti Krakatau Steel itu dari Rusia dulu kerjasamanya, pabrik baja pertama itu kan Rusia, masih berjalan seperti sekarang meskipun diperbaharui," kata JK di kantornya, Jakarta, Senin (20/4/2015).

Pertemuan JK dengan Wakil Perdana Menteri Rusia bidang Perekonomian Arkady Dvorkovich tersebut menyepakati lokasi kerjasama tersebut khusus di Kalimantan.

"Tapi memang suatu kerjasama besar tidak mudah untuk kedua negara karena ekonomi Rusia sama ekonomi kita pada dewasa ini mengalami masalah-masalah, tapi mereka tetap konsisten melanjutkan proyek itu Alumina dengan kereta api," tambahnya.

Namun, kata JK, hal tersebut baru sebatas penjajakan yang nilai investasinya pun masih belum diketahui. Bahkan, pertemuan dengan Rusia pun tidak membahas mengenai transfer teknologi. Sebab, realisasi transfer energi tidak semudah membalikan telapak tangan.

"Enggak itukan tidak mudah, transfer teknologi itu kalau kita mau bikin banyak, kalau kita pakai kemudian kita tidak bikin buat apa, transfer teknologi jadi tidak banyak manfaatnya, kecuali mau bikin hal-hal yang banyak," pungkasnya.

Seperti diketahui, hubungan bilateral Indonesia dengan Rusia memang sudah terjalin cukup lama. Negeri Beruang Merah ini pernah menjalin kerjasama dengan Indonesia di beberapa sektor, di antaranya ekspor perikanan, rel kereta api, jalan, pabrik aluminium, produksi pesawat, sumber energi baru terbarukan, hingga kerjasama riset nuklir untuk sains dan tekno.

(Meutia Febrina Anugrah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement